Suara.com - Perayaan Hari Bumi yang diperingati setiap tanggal 22 April ini menyisakan banyak sejarah di baliknya. Setiap tahun, 22 April diperingati juga diperingati sebagai Hari Ibu Pertiwi Internasional.
Hari tersebut diperingati untuk menciptakan kesadaran tentang meningkatnya polusi dan kegiatan lain yang secara langsung atau tidak langsung merusak lingkungan dan mengakibatkan kehancuran planet ini.
Gagasan tentang hari bumi ini muncul setelah beberapa permasalahan lingkungan seperti polusi dan kabut asap menjadi alasan utama kerusakan lingkungan sekiat.
Pada tahun 1970-an, EarthDay didirikan oleh Senator bernama Gaylord Nelson untuk mempromosikan ekologi dan meningkatkan kesadaran akan keprihatinan seputar bumi.
Senator Gaylord Nelson prihatin dengan kondisi planet yang memburuk sehingga dia memutuskan untuk menggabungkan protes anti-perang mahasiswa yang sempat dilakukan oleh banyak mahasiswa dunia di tahun 70-an dengan memberikan edukasi seputar kesadaran publik yang muncul mengenai polusi udara dan air.
Gaylord Nelson berpikir untuk menciptakan Hari Bumi setelah ia menyadari bahwa adanya tumpahan minyak besar-besaran di Santa Barbara, California dapat merusak lingkungan sekitar bahkan dalam jumlah yang sangat besar dapat mempengaruhi ekosistem yang ada di bumi.
Hari Bumi Sedunia sebelumnya diputuskan untuk dirayakan pada 21 Maret 1970 sebagai hari pertama musim semi di Belahan Bumi Utara. Setelah itu, Senator AS Gaylord Nelson mengusulkan untuk mengadakan sebuah gerakan lingkungan secara nasional pada tanggal 22 April 1970, yang kemudian diubah namanya menjadi 'Hari Bumi Sedunia' sebagai tanda hormatnya terhadap planet yang dihuni oleh manusia ini,
Akhirnya, Hari Bumi pertama kali dirayakan pada 22 April 1970. Bukan hanya dirayakan sebagai Hari Bumi, aktivis perdamaian John Mc Connell juga mengusulkan untuk menghormati Ibu Pertiwi Internasional dan konsep perdamaian saat konferensi UNESCO di San Francisco pada tahun 1970 silam.
Gerakan dari Gaylord ini mendapat dukungan dari banyak pihak terutama instansi instansi dunia seperti PBB.
Baca Juga: Hari Bumi 2022: Penyebab Perubahan Iklim yang Wajib Dipahami Umat Manusia
Bahkan, PBB menginisasi adanya Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa - COP26.
Konferensi yang pertama kali diadakan di Berlin pada tahun 1996 ini diungkap sebagai acara besar yang mempertemukan para pemimpin dari semua negara di dunia untuk menyepakati bagaimana meningkatkan aksi global untuk mengatasi krisis iklim. Sejak hampir 30 tahun yang lalu, para pemimpin global berkumpul untuk bersama-sama mengatasi perubahan iklim untuk pertama kalinya.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Twibbon Hari Bumi 22 April untuk Jadi Foto Profil Media Sosial WA, Instagram dan Facebook
-
Jadi Topik Google Doodle Hari Bumi, Apa Itu Perubahan Iklim?
-
Peringati Hari Bumi, Puan Maharani Cerita Tentang Pohon Soekarno di Arafah
-
Selebrasi Hari Bumi Tahun 2022, Tema yang Diusung "Invest In Our Planet"
-
Hari Bumi 2022: Penyebab Perubahan Iklim yang Wajib Dipahami Umat Manusia
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tim Penyelamat Freeport Temukan Dua Korban Longsor, Pencarian 5 Pekerja Masih Berlanjut
-
Momen Prabowo Subianto Disambut Hangat Diaspora di New York, Siap Sampaikan Pidato Penting di PBB!
-
Agus Suparmanto Dinilai Bisa Jadi Kunci Perubahan PPP, Dukungan Keluarga Mbah Moen Jadi Modal
-
Longsor Freeport: 2 Pekerja Berhasil Ditemukan , 5 Orang Masih dalam Pencarian
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa