Suara.com - Kecurangan masih saja terjadi dalam seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) di berbagai daerah. Setelah penetapan 30 orang sebagai tersangka, terungkap modus yang digunakan agar memuluskan jalan menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri melalui Satgas Anti-KKN CPNS mengungkap tindak pidana yang terjadi saat seleksi ASN tahun 2021. Kecurangan ini tak hanya terjadi di satu titik, melainkan menyebar di lima provinsi.
Provinsi tersebut terdiri atas Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara dan Lampung. Khusus wilayah Sulawesi Selatan, tindak pidana terjadi di Makassar, Tana Toraja, Sidrap, Palopo, Luwu dan Enrekang.
30 orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kecurangan seleksi CASN ini. Mereka ditangkap di 10 titik yang berbeda. Yang menyita perhatian, terhadap 9 orang berstatus PNS yang turut terlibat dalam tindak pidana ini.
Terungkapnya kecurangan ini juga memaksa 359 calon ASN atau PNS didiskualifikasi dan 81 lainnya menunggu nasib alias belum didiskualifikasi. Mereka juga terancam diblacklist dari kegiatan seleksi calon ASN atau PNS.
Modus operandi yang digunakan para tersangka di setiap daerah berbeda-beda. Mereka coba mengakali seleksi berbasis Computer Assisted Test (CAT) dengan berbagai cara.
Berikut ini penjelasan tentang modus kecurangan dalam seleksi CASN tahun 2021:
1. Aplikasi Remote Access
Remote Access sejatinya merupakan kemampuan untuk mengakses sebuah komputer dari jarak jauh. Aplikasi ini bisa digunakan menggunakan jaringan Local Area Network (LAN), Wide Area Network (WAN) hingga Virtual Private Network (VPN).
Baca Juga: Diduga Ada Bawahannya Terlibat Kecurangan Seleksi CASN, Menpan RB: Kalau Terbukti Kami Pecat!
Dengan aplikasi ini, sebuah komputer bisa dikendalikan seseorang tanpa harus berada di lokasi. Aplikasi ini sudah bertahun-tahun membantu para pekerja atau teknisi teknologi ketika menghadapi situasi mendesak.
Nah, dalam seleksi calon aparatur sipil negara (CASN), remote access digunakan untuk mengakali seleksi berbasis CAT. Jadi, saat seleksi CASN, ada peserta yang "akting" bekerja, padahal komputernya digerakkan orang lain menggunakan remote access.
Bareskrim Polri mengungkap, aplikasi yang digunakan terdiri dari remote Access Jo, remote access Chrome remote dekstop, remote acces redmin, remote access putra VNC hingga remote access Nettalk.
2. Spy Microphone
Penggunaan Spy Microphone cukup mengejutkan. Kasus ini terjadi di Makassar. Seleksi yang digelar pada masa pandemi Covid-19 memaksa para penjaga tak bisa memeriksa apa saja yang melekat dalam baju mereka.
Dalam kasus di Makassar, peserta diketahui melakukan tindak kecurangan karena gerak-geriknya mencurigakan. Setelah dilakukan pengecekan, akhirnya terungkap bahwa peserta tersebut menggunakan spy microphone.
Tag
Berita Terkait
-
Diduga Ada Bawahannya Terlibat Kecurangan Seleksi CASN, Menpan RB: Kalau Terbukti Kami Pecat!
-
Sempat Jadi Buronan, Polisi Akhirnya Tangkap Sales Daeler Resmi Honda MT Haryono yang Tipu Calon Konsumen di Sukabumi
-
Marak Penipuan Digital, Bank Indonesia Kepri Pastikan QRIS Tak Bisa Dipalsukan
-
4 Orang Tersangka Kecurangan Seleksi CASN 2021 di Lampung, 58 CASN Setor Uang Ratusan Juta Rupiah
-
Bareskrim Ungkap Kecurangan SKD CPNS 2021 di Lampung, Modusnya Pakai Remote Jarak Jauh
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
FSGI: Pelibatan Santri dalam Pembangunan Musala Ponpes Al Khoziny Langgar UU Perlindungan Anak
-
Dugaan Korupsi Chromebook: Petinggi Perusahaan Teknologi Dipanggil Jaksa, Ternyata Ini Alasannya
-
FSGI Kecam Rencana Perbaikan Ponpes Al Khoziny Pakai Dana APBN: Lukai Rasa Keadilan Korban!
-
Krisis Politik di Madagaskar Memanas, Presiden Rajoelina Sebut Ada Upaya Kudeta Bersenjata
-
Kasus Korupsi Digitalisasi Pendidikan: Para Petinggi BUMN Ini Mulai Diselidiki Kejagung
-
18 Profesor Hukum Bela Hasto, Minta MK Rombak Pasal Kunci Pemberantasan Korupsi
-
GIPI Soroti Pungutan Wisman dalam Revisi UU Kepariwisataan: Industri Wisata Bisa Terdampak
-
Momen Tepuk Sakinah Wali Kota Tegal Bikin Jokowi Ngakak, Nikahi Gadis Solo dengan Saksi Presiden
-
Mendorong Pertumbuhan Industri Halal yang Inklusif dan Berdaya Saing di ISEF 2025
-
Driver Ojol Ditemukan Tewas di Rumahnya, Warga Cium Bau Tak Sedap dari Dalam Kamar