Suara.com - Pasukan militer Amerika Serikat membantu tentara Ukraina dengan menggunakan peralatan militer di Jerman. Garda Nasional Florida akan ditugaskan untuk melakukan sebagian besar pelatihan tersebut, menurut Pentagon.
Departemen Pertahanan AS pada hari Jumat (29/04) mengumumkan bahwa mereka sedang melatih pasukan Ukraina di Jerman. Pelatihan itu bertujuan untuk membantu mereka mempelajari sistem senjata canggih.
Apa yang diketahui tentang program pelatihan militer Ukraina?
"Hari ini saya dapat mengumumkan bahwa Amerika Serikat telah memulai pelatihan dengan angkatan bersenjata Ukraina pada sistem kunci di instalasi militer AS di Jerman," kata juru bicara Departemen Pertahanan AS John Kirby dalam konferensi pers.
Kirby mengatakan bahwa program pelatihan ini dikoordinasikan dengan pemerintah Jerman. "Kami berterima kasih atas dukungan Jerman yang berkelanjutan," tambah Kirby.
Sekitar 50 peserta telah dilatih menggunakan senjata jarak jauh howitzer. Mereka juga akan dilatih untuk menggunakan sistem radar dan kendaraan lapis baja.
Reuni tentara AS dengan Ukraina di Jerman Kirby mencatat bahwa Garda Nasional Florida ditugaskan melakukan "sebagian besar" pelatihan.
Sebelumnya, Garda Nasional Florida ini juga yang melatih pasukan Ukraina sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada akhir Februari.
"Reuni yang terjadi baru-baru ini dari anggota Garda Nasional Florida dengan rekan Ukraina mereka, kami diberitahukan, adalah pertemuan yang emosional mengingat ikatan kuat yang terbentuk saat mereka tinggal dan bekerja bersama sebelum berpisah sementara pada Februari," kata Kirby.
Baca Juga: Perang Ukraina: Cerita Serdadu di Garis Depan Donbas Menahan Gempuran Rusia
"[Para prajurit Ukraina] pada dasarnya akan menjadi pelatih, mereka akan kembali ke Ukraina dan melatih rekan satu tim mereka," jelasnya lebih lanjut.
Juru bicara Pentagon mengatakan pelatihan pasukan Ukraina juga berlangsung di bagian lain Eropa, tetapi tidak mengungkapkan lokasinya.
Presiden AS Joe Biden pada akhir Maret mengatakan bahwa pasukan AS sedang melatih pasukan Ukraina di Polandia, tetapi pernyataan ini kemudian ditanggapi kembali oleh pejabat militer.
Rusia telah memperingatkan negara-negara Barat agar tidak mempersenjatai pasukan Ukraina. Sebelumnya Rusia menyerang pusat pelatihan NATO di dekat perbatasan Polandia pada bulan Maret, sebagai simbol sebuah pesan yang ditujukan kepada Barat. Ed: ts/ap (Reuters, dpa)
Berita Terkait
-
Kamu Mau Menyerah? Coba Lihat Lagi, Bukankah Kamu Sudah Sejauh Ini?
-
Juventus Resmi Pecat Igor Tudor! Ini 4 Calon Penggantinya, Thiago Motta?
-
Belva Devara: Orang Tua Adalah Support System Terbaik untuk Anak!
-
Hari Keenam Banjir di Pantura Semarang, Ketebalan Air Masih 20-50 Cm
-
Bikin Negara Minta Maaf, Siapa MC Radio Televisyen Malaysia yang Salah sebut Prabowo jadi Jokowi?
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina
-
Website KontraS Diretas! Netizen Murka, Curigai Upaya Pembungkaman Informasi