Suara.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menerapkan WFH atau work from home sebagai sistem kerja masa depan. Hal itu khusus untuk para ASN.
Hal tersebut dikatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Mengawali hari pertama kerja setelah libur Lebaran 2022, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil langsung menjadi Pembina Apel Pagi di Badan Kepegawaiaan Daerah (BKD) Jabar bersama puluhan ASN di lingkungan Pemprov Jawa Barat.
"Beberapa pekerjaan ASN nanti ke depan bisa dilakukan dari rumah atau 'work from home' melalui sebuah sistem yang melibatkan kecanggihan teknologi digital," kata Ridwan Kamil seusai menjadi Pembina Apel Pagi Lingkungan Pemprov Jabar di Badan Kepegawaiaan Daerah (BKD) Provinsi setempat, Kota Bandung, Senin.
"Tugas BKD Jabar sekarang mulai memetakan mana ASN yang harus 'work from home' dan yang harus tetap kerja di kantor," kata Ridwan Kamil.
Menurut Ridwan Kamil, hal itu juga sebagai bagian dari adaptasi kebiasaan baru.
"Sedang dikaji, pascapandemi terjadi adaptasi kebiasaan baru apakah kerja yang bisa WFH 100 persen, nanti kita akan jadikan sebuah pola baru, contohnya tidak usah bertemu kalau di zoom udah beres, sebanyak 27 kabupaten/kota bisa via zoom dan beres, nanti akan dikasih contoh apabila via zoom bisa dipermanenkan," lanjut dia.
Menurut dia, ASN di lingkungan Pemprov Jawa Barat harus berinovasi agar dapat menghadirkan pelayanan maksimal.
"ASN Jabar tidak boleh berhenti berinovasi dan berkolaborasi. Jadi harus terus berpikir dan melahirkan inovasi, termasuk harus terus bergerak mengajak semua stakeholders untuk kolaborasi. Melayani sepenuh hati sudah menjadi tugas kita dan memberikan pelayanan warga yang mudah paham maupun lambat paham," katanya.
Ia meminta ASN yang berada di lingkungan Pemprov Jabar untuk mencetuskan sebuah program dan gagasan yang dapat membawa kegembiraan bagi warga. Gubernur menilai ASN di Jabar selalu terdepan dalam hal reformasi dan adaptasi.
"Bayarannya menjadi ASN adalah melahirkan kebahagiaan bagi warganya. Bahwa urusan SDM Jabar harus juara dan terdepan dalam reformasi dan adaptasi," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil dan Aura Kasih di Kasus BJB: Semua Kemungkinan Terbuka
-
Mata Sembab Atalia Praratya di Unggahan Terbaru Jadi Sorotan
-
Disebut Simpanan Ridwan Kamil, Ini Sosok Safa Marwah Sahabat Dinar Candy
-
Lisa Mariana Bongkar Perempuan Inisial S yang Diduga Jadi Simpanan RK, Bukan Aura Kasih?
-
Viral Lagi Pengakuan Dinar Candy dan Lisa Mariana: Sosok S Diduga Simpanan Ridwan Kamil
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Rawan Roboh Selama Cuaca Ekstrem, Satpol PP DKI Jakarta Tertibkan 16 Reklame Berbahaya
-
Demo di Balai Kota, Buruh Jakarta Tagih Janji 'Manusiakan Pekerja' Lewat UMP Rp5,8 Juta
-
Rocky Gerung Sebut Kritik Netizen Sebagai Alarm Demokrasi untuk Presiden Prabowo
-
Tetap Jalan Saat Libur Sekolah, Begini Skema Pembagian MBG Menurut BGN
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil dan Aura Kasih di Kasus BJB: Semua Kemungkinan Terbuka
-
Kontribusi Beton Precast untuk Pemerataan Pembangunan di Indonesia
-
Kejagung Periksa Eks Menteri ESDM Sudirman Said Terkait Kasus Korupsi Petral
-
Bintang Porno Bonnie Blue Lecehkan Merah Putih, DPR Dorong KBRI di Inggris Sampaikan Keberatan
-
Tembus Jalur Udara, Bantuan 3 Ton Sudah Tiba di Takengon
-
BMKG Ingatkan Potensi Tinggi Gelombang di Pesisir Selatan Indonesia, Apa Penyebabnya?