Apa yang dipertaruhkan?
"Sejarah mungkin terulang jika mereka menang. Mungkin kembali ada darurat militer dan pembunuhan (mereka yang terlibat dengan kasus) narkoba yang terjadi tanpa sepengetahuan orang tua mereka," kata pekerja hak asasi manusia Myles Sanchez kepada kantor berita AP mengenai kemenangan Marcos Jr./Duterte-Caprio.
Robredo yang berusia 57 tahun, adalah mantan pengacara hak asasi manusia. Dia telah berjanji untuk meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan, memerangi kemiskinan, dan meningkatkan persaingan pasar, jika menang dalam pemilu.
Sebelumnya, Robredo mengalahkan Marcos dalam pencalonan wakil presiden pada 2016. Dia juga telah mengkritik perang Duterte terhadap narkoba dan mengutuk "pembunuhan yang tidak masuk akal."
Jika Robredo mampu mengungguli Marcos Jr. dalam pilpres kali ini, keberhasilan itu akan menjadikannya sebagai perempuan ketiga yang memimpin Filipina setelah Corazon Aquino pada 1986 dan Gloria Macapagal-Arroyo pada 2001.
Robredo mencalonkan diri dengan Francis Pangilinan, seorang pengacara dan senator, dan survei terbaru menempatkan dia di tempat kedua, dengan dukungan 23%. ha/pkp (AFP, AP, Reuters)
Berita Terkait
-
Presiden Marcos Bantah Terlibat Pemakzulan Wapres Sara Duterte
-
Akankah Sara Duterte Lengser? Senat Filipina Akan Putuskan Nasib Wapres
-
Marcos Halangi Pemakzulan Wapres Duterte: "Buang-buang Waktu!"
-
Wapres Filipina Dituntut Ancaman Pembunuhan Presiden Marcos, Apa Motif Sebenarnya?
-
Ini Kata Departemen Kehakiman Filipina soal Ancaman Wapres Duterte ke Presiden Marcos
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Pengacara Komisaris PT Jenggala Maritim Nilai Dakwaan Soal Fee Sewa Kapal Tak Terbukti
-
Milik Siapa PT IMIP? Heboh Bandara Morowali Disebut Ilegal, Jadi 'Negara dalam Negara'
-
Rahang Alvaro Masih Hilang, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sisir Aliran Sungai Tenjo
-
Bandara 'Hantu' Morowali, Isu Negara dalam Negara dan Ancaman Kedaulatan Mengemuka
-
Angka Kasus Korupsi Kades Capai 489, Wamendagri: Ini Catatan Serius
-
Cari Potongan Rahang Alvaro, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sisir Sungai di Bogor
-
Demi Target Ekonomi Indonesia Menolak Phase-Out Energi Fosil: Apa Dampaknya?
-
Pemerintah Kebut Aturan Turunan KUHAP Baru, Wamenkum Janji Rampung Sebelum Akhir Desember
-
KPAI Setuju Pemprov DKI Batasi Akses Medsos Pelajar, Orang Tua dan Sekolah Juga Kena Aturan
-
Tahu Kabar Dapat Rehabilitasi Prabowo Saat Buka Puasa, Eks Dirut ASDP Senang: Alhamdulillah