Suara.com - Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha, angkat bicara soal Tsamara Amany yang mendapatkan serangan usai keluar atau mengundurkan diri dari partai.
Giring mengaku sedih dengan apa yang dialami oleh Tsamara kekinian. Menurutnya, Tsamara dikenalnya sebagai orang yang nasionalis, namun malah diserang dengan isu rasialisme.
"Saya jujur aja, kami kan sedih ya, maksud saya gitu saya tahu Tsaamara adalah orang yang sangat nasionalis dan dia adalah orang yang sangat luar biasa, dan begitu dia diserang seperti itu kita juga, makanya saya ngeluarin statement, pokoknya saya, kita tuh bener-bener mengutuk keras rasisme intinya seperti itu," kata Giring di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022).
Giring mengatakan, Tsamara merupakan warga negara Indonesia asli yang sangat ia kenal. Walaupun memang kekinian Tsamara sudah tak bersama-sama lagi di PSI. Sebagai sahabat, Giring mengaku selalu akan membuka pintu untuk Tsamara kembali lagi di PSI.
"Jadi kami walaupun Tsamara sudah punya advance, apa mimpi baru, kita sebagai partai, sebagai sahabat selalu pintu kita terbuka buat Tsamara, untuk kapan pun berjuang bersama lagi," tuturnya.
Lebih lanjut, Giring menegaskan, bahwa PSI akan tetap menjaga nama baik Tsamara, meski Tsamara sendiri sudah tidak berjuang sama-sama di partai.
"Ke dua adalah solidaritas, kita akan terus menjaga Tsamara dan nama baiknya, pasti seperti itu."
Tsamara Diserang
Tsamara Amany Alatas mendapatkan serangan dari warganet setelah memutuskan mundur dari PSI. Sejumlah warganet bahkan menudingnya kini sebagai kadrun atau kadal gurun atas keputusannya tersebut.
Hal itu membuat Tsamara geram karena warganet menyerangnya dengan kalimat rasis.
Akun Instagram @xeriaz_marhaenisi menyebut Tsamara keluar dari PSI karena berketurunan Arab.
Tsamara pun dituding tidak menyukai hal-hal yang berbau nasionalisme.
“Dia kan genitikanya ada bau bau gurun pasir jadi tidak betah dengan hal-hal yang berbau nasionalis jadi dia kembali ke habitat asli nya ia itu kadrun,” ujarnya.
Saking kesalnya, Tsamara kemudian memposting tudingan tangkapan layar yang berisi ujaran warganet tersebut di Twitter-nya. Dia pun meminta perhatian kepolisian untuk mendalami hal tersebut.
“Halo, tolong @DivHumas_Polri. Ini keterlaluan. Bukan nasionalisme. Jelas fasisme….” cuit Tsamara.
Berita Terkait
-
Desak Pengadaan Gorden DPR Dibatalkan, PSI Usul Anggota Dewan Ganti Sendiri Gorden Pakai Ongkos Pribadi
-
Hepatitis Akut Menghantui, Politisi PSI Minta PTM 100 Persen Diawasi Ketat untuk Cegah Penularan
-
PSI Galang Koin buat Belikan Gorden Rumah Anggota DPR, Giring: Bentuk Keprihatinan, Kritik dan Sarkasme
-
Soroti Kunker Anies ke-3 Negara Eropa, PSI: Harusnya Tuntaskan Janji-janjinya Dulu
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Buntut Putusan MK, Polri Tarik Irjen Argo Yuwono dari Kementerian UMKM, Ratusan Pati Lain Menyusul?
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya