Suara.com - Tiga belas orang yang hilang di Gunung Changshan, Provinsi Yunnan, China, sejak Kamis (12/5) diyakini sebagai tim pencari pesawat angkut militer yang jatuh pada 80 tahun silam.
Dua tim pencari sejak Sabtu pagi dikerahkan ke obyek wisata alam terpopuler di Kota Dali, Provinsi Yunnan, wilayah barat daya China itu.
Sebelumnya diberitakan ke-13 orang tersebut melakukan pendakian tanpa izin dari otoritas setempat dengan melewati pos tanpa penjagaan.
Hingga kini, tujuh orang dari mereka sudah berhasil dihubungi oleh tim pencari, sedangkan enam lainnya belum diketahui nasibnya.
Di antara pendaki yang hilang itu terdapat nama Sun Chunlong, mantan jurnalis dan pemrakarsa acara amal "Veteran Pulang".
Sun dan teman-temannya mendaki Gunung Changshan untuk mencari pesawat angkut militer yang hilang kontak dan jatuh sekitar 80 tahun lalu.
Pesawat itu hilang saat melintasi Hump, sebuah rute di ujung timur pergunungan Himalaya, dalam perjalanan dari India ke China untuk untuk mengirimkan pasokan kepada pasukan China selama agresi Jepang (1931-1945), tulis situs thepaper.cn, mengutip beberapa sumber yang dekat dengan korban.
Para korban membawa beberapa unit telepon satelit, namun salah satu dari mereka kehabisan tenaga dan yang lain tidak bisa melanjutkan perjalanan karena hujan.
Seorang pemandu wisata lokal dan anggota organisasi penyelamat sipil menemani perjalanan mereka.
Baca Juga: Karena Hal Ini, Pendaki Senior Minta Kemenparekraf Rawat Jalur Pendakian Gunung di Indonesia
"Kami akan berjalan selama empat hari membawa beban lebih dari 10 kilogram dengan memotong jalan keluar melalui semak-semak. Bagi saya, itu akan menjadi tantangan fisik terbesar dalam hidup saya," tulis Sun di WeChat Moments pada Senin (9/5) sebelum memasuki hutan. (Sumber: Antara)
Berita Terkait
-
Bungkam China di Partai Final, Korea Selatan Juara Piala Uber 2022
-
Lakukan Pendakian Tanpa Kantongi Izin, 13 Wisatawan Dilaporkan Hilang di Gunung Changshan China
-
Adopsi Gunung, Cara Baru yang Wajib Dilakukan Pendaki Untuk Meminimalkan Sampah dan Jejak Kotoran
-
Profil Li Shi Feng, Calon Penerus Chen Long dan Lin Dan yang Dibungkam Jonatan Christie
-
Menhan Australia: Kehadiran Kapal mata-mata China di Lepas Pantai barat Wilayahnya Merupakan Bentuk Serangan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram