Suara.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) secara resmi menghentikan lalu lintas perdagangan sapi baik yang keluar dan masuk daerah itu. Hal itu dilakukan untuk mencegah merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
Kalau pun ada pengiriman ternak seperti sapi dari NTB ke luar daerah hanya melalui tol laut.
Sebab, NTB memiliki kuota 16.500 ekor sapi yang harus dikirim ke DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan daging sapi pada Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.
"Semua produk tata niaga peternakan yang masuk melalui transportasi darat dari Pulau Jawa, Bali ke Lombok begitu juga dari Pulau Sumbawa ke Lombok kita stop dan tutup dulu sampai batas waktu yang belum ditentukan," kata Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB, Rahmadin di Mataram, Minggu.
"Yang boleh dikirim itu dari Bima saja. Itu pun melalui tol laut, jumlahnya ada 16.500 ekor," ujarnya.
Rahmadin menyebutkan hingga saat ini jumlah kasus PMK di NTB mencapai 300-an kasus.
Wilayah penyebaran terjadi di Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur.
Ciri-ciri yang bisa dilihat pada sapi mulut berlendir dan kukunya melepuh.
"Makanya selain kita tutup, seluruh kandang sapi kita isolasi. Begitu juga dengan pasar hewan kita tutup supaya penyebaran tidak semakin meluas," ucap Rahmadin.
Baca Juga: Pemkab Agam Bentuk Tim Cegah PMK
Meski demikian, hingga saat ini pihaknya belum dapat menyimpulkan dari mana asal mula penularan PMK tersebut bisa masuk ke NTB.
Menurut dia, PMK pada sapi dan ternak gampang disembuhkan dan tidak berbahaya bagi manusia.
Namun demikian, penyebarannya cepat jika tidak segera ditangani dengan baik.
Rahmadin menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh Dinas Peternakan di seluruh kabupaten dan kota di NTB untuk melakukan upaya dan tindakan cepat, tepat dan terukur untuk mencegah penyebaran wabah PMK masuk di wilayahnya masing-masing.
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat khususnya para peternak untuk segera melapor ke Dinas Peternakan setempat jika ada melihat tanda-tanda PMK pada hewan ternak.
Sebelumnya, ratusan ternak sapi di wilayah Kabupaten Lombok Tengah, positif terserang virus PMK.
"Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah telah menerima hasil sampel yang dikirim ke Laboratorium di Denpasar. Hasilnya positif PMK," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah Lalu Taufikurahman.
Penyebaran virus PMK semula di Desa Kelebuh, Kecamatan Praya Tengah sebanyak 63 ekor, bertambah menjadi 150 ekor di Desa Puyung dan Desa Barejulat, Kecamatan Jonggat.
"Sapi yang terkena PMK kita isolasi secara kelompok," katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan adanya wabah penyakit ternak yang mulai menyerang puluhan sapi di Lombok Tengah, sehingga penyebaran virus PMK itu tidak meluas ke kecamatan lainnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Cerita SMA Negeri 4 Mataram Soal Chromebook Era Nadiem Makarim : Tak Ada Office-nya
-
Udang Beku RI Ditarik AS Karena Diduga Tercemar Radioaktif, Mendag Busan Mengakui
-
E-Commerce RI Dikuasai 4 Raksasa, Menko Airlangga Minta Mendag Perhatikan Platform Kecil
-
Neraca Perdagangan Surplus: Apakah Ini Pertanda Baik untuk Rupiah? Ini Analisis dari Bank Indonesia
-
Neraca Dagang RI Kembali Surplus USD4,17 Miliar, Ekspor Nonmigas jadi Penyelamat
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Jejak Karier Irjen Asep Edi Suheri yang Dituntut Mundur: Punya Prestasi Mentereng
-
Kaldera Toba Kembali dapat Kartu Hijau UNESCO, Gubernur Bobby Nasution Ajak Terus Jaga Bersama
-
Ngaku Merasa Terhormat Jadi Menteri Keuangan, Kinerja Purbaya Yudhi Sadewa Disorot
-
Pamer ATM Prioritas, Anak Menkeu Purbaya Sebut Ciri Orang Miskin: Rasis & Bermental Pengemis
-
Melawan Kritik dengan Kekuatan Negara? TNI Dikecam Keras Karena Laporkan Ferry Irwandi!
-
Bukan Cuma Tudingan 'Agen CIA'? Ini 4 Fakta Geger Lain dari Anak Menkeu Purbaya Sadewa
-
CEK FAKTA: Benarkah Warga Kehilangan Penglihatan karena Gas Air Mata Aparat?
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Yusril Temui Direktur Lokataru di Tahanan, Jamin Proses Hukum Akan Diawasi
-
Raffi Ahmad vs Politisi Senayan di Bursa Menpora? Sosok Ini Beri Jawaban