Suara.com - Peternak Mattoanging Maros Sulawesi Selatan ubah kotoran sapi jadi bio gas. Bio gas itu menjadi gas untuk memasak.
Salah satunya adalah seorang peternak sapi Basri Daeng Rewa di Dusun Mattoanging, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulsel.
Dia mengatakan, untuk keperluan masak sehari-hari tidak perlu membeli gas elpiji lagi hampir 10 tahun terakhir.
Selaku ketua kelompok petani di wilayahnya, lanjut dia, ilmu tentang mengelola kotoran sapi menjadi biogas ditularkan ke anggota kelompok taninya.
Selain itu, Tim Penggerak PKK dari provinsi juga giat melakukan sosialisasi tentang pemanfaatkan kotoran sapi menjadi energi biogas dan juga pupuk kompos.
"Jadi sekali jalan bisa ada dua manfaatnya, dapat biogas dan pupuk kompos. Biogasnya bisa dinikmati sendiri dan pupuk komposnya bisa dijual," katanya.
Potensi energi biogas dari 1 juta lebih ternak sapi di Sulawesi Selatan dapat menghasilkan sekitar 500 ribu kubik gas per hari dapat mendukung pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sulsel.
"Pemanfaatan kotoran sapi ini harus didorong agar para perternak di desa maupun di kota, mau memanfaatkan dengan tekonologi yang cukup sederhana," kata Kabid EBT dan Kelistrikan, Dinas Energi Sumber Daya Mineral Sulsel Amrani S Suhaeb di Makassar, Kamis.
Dia mengatakan, peternak dengan dua ekor sapi saja apabila pengelolaan kotorannya baik, maka akan menghasilkan dapat memproduksi 0,5–2 kubik gas per hari.
Baca Juga: Kisah Bisnis Halal Polisi Tukijan, Kapolsek Jadi Peternak Sapi dengan Keuntungan Ratusan Juta Rupiah
Dengan demikian, jika di Sulsel terdapat sekitar 1,76 juta ekor sapi yang tersebar di 24 kabupaten/kota di Sulsel, maka dapat berpotensi menghasilkan energi biogas sekitar 500 ribu kubik gas per hari. (Antara)
Berita Terkait
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal
-
Kepala BGN: Minyak Jelantah Bekas MBG Diekspor Jadi Avtur Singapore Airlines, Harganya Dobel
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis 2025 Naik Jadi Rp99 Triliun, BGN Siap Gelontorkan Rp1,2 T per Hari
-
Viral Petugas Selipkan Bonus Rp5 Ribu di Ompreng Siswa, Ketua MBG: Itu Kreativitas
-
BGN: Program MBG Tak Bisa Dikorupsi, Uangnya Tidak akan Keluar
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal
-
Wamendagri Wiyagus: Kemendagri Dukung Sinkronisasi Kebijakan Kependudukan Selaras Pembangunan
-
Dokter Tifa Usul Kasus Ijazah Jokowi Disetop, Sarankan Negara Biayai Perawatan Medis di Luar Negeri
-
Dana Riset-Tunjangan Kecil, Menteri Diktisaintek Minta Kampus Permudah Dosen Naik Pangkat
-
Habiburokhman 'Semprot' Balik Pengkritik KUHAP: Koalisi Pemalas, Gak Nonton Live Streaming
-
Warning Keras Pramono Anung ke 673 Kepsek Baru: Tak Ada Tempat untuk Bullying di Sekolah Jakarta!
-
Disentil Prabowo Gegara Siswa Turun ke Jalan, Pemkab Bantul Beri Penjelasan
-
Gebrakan Pramono Anung Lantik 2.700 Pejabat Baru DKI Dalam 2 Pekan, Akhiri Kekosongan Birokrasi