Suara.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan meminta keterangan dari Polda Papua, terkait pengerahan anggota Brimob di Dogiyai, Papua.
Informasi pengerahan aparat diterima Komnas HAM, setelah melakukan audiensi dengan Perwakilan Solidaritas Rakyat Papua (PSRP) yang datang menyampaikan aspirasi dan sikap atas wacana pemberlakuan Otonomi Khusus dan Daerah Otonomi Baru di Kantor Komnas HAM RI Menteng, Jakarta, Selasa (24/5/2022).
Dari perwakilan PSRP, mengungkapkan dalam beberapa hari terkahir Polda Papua intens mengerahkan aparat Brimob di Dogiyai.
"Pengiriman pasukan ini akan kami cek nanti ke Polda Papua, kapan berakhirnya, untuk apa dan sebagainya," kata Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam kepada wartawan, Selasa (24/5/2022).
Komnas HAM meminta agar pengiriman pasukan Brimiob untuk dihentikan, guna menciptakan situasi yang kondusif dan mencegah terjadinya ketegangan.
"Tidak ada gelar pasukan yang banyak kayak begitu. Situasinya biar tidak tegang, semua pihak mohon untuk menjaga keamanan," ujar Anam.
Kemudian, kata Anam, PSRP juga mempertanyakan transparansi penanganan kasus pasca kejadian pembakaran sejumlah rumah dan tokoh di sana. Sesuai permintaan mereka, Komnas HAM akan menindak lanjutinya.
"Itu teman-teman ini meminta sebenarnya sejak awal, transparan prosesnya. Dan ternyata harapan soal transparansi ini dalam proses tersebut ya, tidak dijawab dengan baik," ujar Anam.
Demi menciptakan situasi yang kondusif dan aman, sehingga masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa, Komnas HAM meminta semua pihak untuk menahan diri.
Baca Juga: Tingginya Aduan Dugaan Pelanggaran HAM di NTT, Komnas HAM Buka Jejaring Pos Pengaduan
"Jadi ayok bergandengan tangan membangun perdamaian agar situasi aman di Dogiyai," kata Anam.
Sebelumnya 100 orang terdiri dari perempuan dan anak-anak sejak Minggu (22/5) malam mengungsi ke pos TNI-Polri di Kabupaten Dogiyai, Papua setelah rumah dan kios yang mereka tempati dibakar warga yang belum diketahui pasti asalnya.
"Memang benar Minggu malam hingga Senin dini hari terjadi pembakaran rumah warga di tiga lokasi sehingga mereka mengungsi ke pos TNI-Polri," kata Kapolres Dogiyai Kompol Bambang Suranggono dikutip dari Antara, Senin (23/5/2022).
Dia mengatakan, belum bisa dipastikan kelompok mana yang melakukan pembakaran namun diduga masyarakat asli Dogiyai dan sekitarnya.
"Belum dipastikan karena mereka sudah bergabung yang awalnya berupaya membakar pasar namun tidak berhasil sehingga mengalihkan ke rumah warga, " kata Kompol Bambang.
Dia menyatakan situasi sempat mencekam karena masyarakat yang hendak melakukan pembakaran berupaya membakar berbagai lokasi yang tidak diamankan.
Berita Terkait
-
Polisi Sebut Situasi Dogiyai Pascapembakaran Rumah Berangsur Kondusif
-
Dua TNI Terluka Terkena Panah dalam Peristiwa Pembakaran Rumah Warga di Dogiyai
-
Tingginya Aduan Dugaan Pelanggaran HAM di NTT, Komnas HAM Buka Jejaring Pos Pengaduan
-
Panglima TNI Umumkan 10 Prajuritnya Tersangka Kerangkeng Manusia, Komnas HAM Apresiasi
-
Kios dan Rumah di Dogiyai Dibakar Orang Tak Dikenal, Ratusan Warga Mengungsi ke Pos TNI-Polri
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Driver Ojol Ditemukan Tewas di Rumahnya, Warga Cium Bau Tak Sedap dari Dalam Kamar
-
Truk Tangki Pertamina Meledak di Kemanggisan, Warga Panik dan Kocar-Kacir Tengah Malam
-
Advokat Senior Sorot Kasus Dugaan Korupsi Digitalisasi Pendidikan Nadiem Makarim: Banyak Kejanggalan
-
OPM Serang TNI di Papua Barat: Praka Amin Gugur, Senjata Dirampas, Kodam Sumpah Kejar Pelaku
-
Eksekusi Silfester Matutina Mandek, Kejaksaan Dinilai Tebang Pilih Jalankan Hukum
-
BMKG Prediksi Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah, BNPB Ingatkan Ancaman Banjir dan Longsor
-
Dokter Tifa Doakan Orang Tua Jokowi Lapang Kubur Usai Selidiki Silsilah di Makam Keluarga
-
Geger di Makam Keluarga Jokowi: dr. Tifa Sebut Sudjiatmi Ibu Tiri, Usia Ayah Cuma Beda 19 Tahun
-
Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
-
Profil Walkot Dedy Yon: Pewaris Tahta Dedy Jaya Group, 2 Kali Cerai, Nikah Lagi Disaksikan Jokowi