Suara.com - Presiden AS Joe Biden menyebut penembakan di Texas, di sebuah sekolah dasar sebagai "pembantaian” dan mengatakan sudah waktunya bertindak melawan pembantaian di masa depan.
"Saya berharap, ketika saya menjadi presiden, saya tidak perlu melakukan ini lagi. Ini pembantaian yang baru. Uvalde, Texas. Sebuah sekolah dasar. Cantik, polos, kelas dua, tiga, empat," kata Biden Selasa malam dalam pidato emosionalnya di Gedung Putih setelah kembali dari perjalanan ke Asia.
"Kehilangan seorang anak seperti memiliki sepotong jiwa yang direnggut. Ada kehampaan di dada Anda. Anda merasa seperti sedang tersedot ke dalamnya," tukas Biden.
Penembakan di Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas, sekitar 83 mil (133 kilometer) barat San Antonio, menewaskan 18 siswa dan satu guru.
Penembak itu diidentifikasi sebagai Salvador Romas, 18, dari Uvalde dan ditembak dan dibunuh oleh polisi yang baku tembak.
Biden mengatakan penembakan massal semacam ini jarang terjadi di tempat lain di dunia.
"Tetapi penembakan massal semacam ini tidak pernah terjadi dalam frekuensi seperti yang terjadi di Amerika. Mengapa? Mengapa kita rela hidup dengan pembantaian? Mengapa kita terus membiarkan ini terjadi?" kata Biden.
"Di mana nama Tuhan adalah tulang punggung kita untuk memiliki keberanian menghadapinya? Saatnya untuk mengubah rasa sakit ini menjadi tindakan," ucap Biden.
"Sudah waktunya bagi mereka yang menghalangi dan menunda atau menghalangi undang-undang senjata - kami perlu memberi tahu Anda bahwa kami tidak akan lupa. Kami dapat melakukan lebih banyak lagi, kami harus berbuat lebih banyak," tambah Biden. (Sumber: Anadolu)
Baca Juga: Siang Kelabu Di Robb Elementary School Texas, Berikut Daftar Kasus Penembakan Berdarah Di AS
Berita Terkait
-
Siang Kelabu Di Robb Elementary School Texas, Berikut Daftar Kasus Penembakan Berdarah Di AS
-
NBA Ikut Berduka Atas Insiden Penembakan Sekolah di Texas
-
Korban Penembakan Brutal di SD Texas Kemungkinan Bertambah, Puluhan Siswa Masih Dirawat di UGD
-
8 Fakta Penembakan Sekolah Dasar di Texas, Momen Kelam Dalam Sejarah AS
-
Korban Jiwa Penembakan Sekolah Dasar di Texas Bertambah Jadi 18 Anak dan 3 Dewasa
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Sodorkan Bukti Baru ke Polisi, Keluarga Arya Daru Ngotot Kasus Dibuka Lagi: Ada Kejanggalan?
-
Korupsi Kuota Haji, KPK: Biro Travel Kembalikan Uang Hampir Rp 100 Miliar
-
Periksa Wakil Bupati Mempawah, KPK Cecar Soal Produk Hukum Terkait Pembangunan Jalan
-
Ketua KPK Usul Pasal Gratifikasi Dihaspuskan dari UU Korupsi, Begini Alasannya
-
Heboh Bjorka Asli Ngamuk Bocorkan Data Polri, Publik: Lagi Sok-sokan, Mending Tangkap Fufufafa!
-
Ketua KPK Pastikan Akan Memanggil Ridwan Kamil Terkait Korupsi Iklan BJB, Tapi...
-
Pola Makan Tak Berkelanjutan Jadi Ancaman bagi Iklim dan Kemanusiaan: Apa yang Mesti Dilakukan?
-
Rocky Gerung Nilai Pertemuan Prabowo-Jokowi di Kertanegara Bukan Sekedar Kangen-Kangenan, Tapi
-
Momen Prabowo Rampas Rp 7 Triliun Aset Koruptor Timah, Harta Karun 'Tanah Jarang' Jadi Sorotan
-
Sudah Ada 10 Lokasi Keracunan MBG di Jakarta, Sebagian Besar Disebabkan karena Ini