Suara.com - Pembahasan seputar nama 1 kata sedang ramai diperbincangkan lantaran aturan baru KTP dengan ketentuan minimal nama dua kata. Namun dalam Islam dan budaya bangsa Arab memberi nama satu kata adalah hal yang lumrah. Nah seperti apa hukum memberi nama anak satu kata dalam Islam?
Semua orang pasti berpendapat bahwa nama merupakan doa yang merupakan pemberian orang tua untuk setiap anak-anaknya. Oleh karena itu, orang tua dilarang untuk secara sembarangan memberi nama anak dan sebaliknya harus mengandung doa-doa yang bagus untuk sang anak. Termasuk dengan memberi nama anak satu kata juga perlu dipertimbangkan.
Nama seorang anak dipercaya dapat mempengaruhi kepribadian dan akhlak seiring bertumbuhnya anak hingga dewasa. Islam memberikan syariat dalam memberikan nama anak. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat Maryam ayat 7 yang berbunyi sebagai berikut.
"Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya" (QS. Maryam: 7)
Hukum Memberi Nama Anak Satu Kata dalam Islam
Sementara itu, Rasulullah SAW menganjurkan bahwa seorang muslim memberi nama anak dengan mufrad (satu kata) atau idhafah (bentuk penyandaran). Nama anak yang terdiri dari satu anak itu seperti ‘Umar’ atau ‘Yusuf’. Sementara itu idhafah yakni seperti contoh ‘Abdullah’ atau ‘Abdurrahman’.
Hal ini sebagaimana dalam hadist riwayat muslim yang berbunyi, Rasulullah SAW bersabda, “Nama-nama yang paling dicintai oleh Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman”. (HR. Muslim).
Cara Memberi Nama Anak Satu Kata Sesuai Aturan Administrasi
Lantas bagaimana aturan memberi nama anak satu kata ini dan bagaimana jika disesuaikan dengan aturan hukum yang berlaku?
Baca Juga: Kumpulan Nama Unik di KTP, Apakah Tidak Viral Lagi Pasca Aturan Terbaru Kemendagri?
Dilansir dari kanal YouTube Khalid Basalamah Official yang berjudul ‘Tuntunan Memberi Nama Anak’ yang diunggah pada 26 Oktober 2020, Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan pedoman untuk memberikan nama kepada anak.
“Yang penting tentu dalam hak-hak anak ini, bapak ibu sekalian. Kalau kita memberikan nama maka pilihlah 1 nama saja”, ujar Ustadz Khalid Basalamah.
Ustadz Khalid Basalamah kemudian mencontohkan nama-nama nabi yang hanya terdiri satu nama saja. Selanjutnya, Ustadz Khalid juga mencontohkan nama-nama istri nabi yang beriman kepada Allah SWT. Nama tersebut mengandung arti yang baik, sehingga direkomendasikan untuk digunakan sebagai nama anak.
Lantas bagaimana jika ketentuan administrasi seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) hingga paspor yang mengharuskan tiga nama? Ustadz Khalid lantas lanjut menjelaskannya.
“Ustadz, paspor kita butuh 3 nama? Pakai nama kita, nama ayah, nama kakek”, kata Ustadz Khalid Basalamah.
“Malah kita bisa mengenang nama ayah, nama kakek kita. Itu menelusuri jalur nasab. Jadi bukan nama kita sendiri, ini termasuk adab dalam nama. Dan juga harus memiliki makna nama yang baik ya”, imbuhnya.
Demikian informasi seputar memberi nama anak satu kata yang dapat kamu ketahui. Semoga bermanfaat!
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat
Berita Terkait
-
Kumpulan Nama Unik di KTP, Apakah Tidak Viral Lagi Pasca Aturan Terbaru Kemendagri?
-
Cara Memberi Nama Anak Menurut Islam, Hindari Menggunakan Istilah yang Buruk
-
Bagaimana Nasib Pemilik Nama 1 Kata di Aturan KTP Terbaru?
-
Polemik Aturan Baru KTP: Berpotensi Menimbulkan Diskriminasi hingga Tuai Perdebatan Warganet
-
Tasyi Athasyia Peringati Aurel Hermansyah Soal Penyakit Ain, Begini Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu