Suara.com - Sviatlana Tikhanovskaya, Maria Kalesnikova dan Veronika Tsepkalo dianugerahi penghargaan Karl Agung di kota Aachen atas kiprah mereka berjuang untuk demokrasi dan hak asasi manusia.
Tiga tokoh perempuan Belarus menerima penghargaan Karl Agung yang setiap tahun diserahkan di kota Aachen.
Svetlana Tikhanovskaya, Maria Kalesnikova and Veronika Tsepkalo mendapat penghargaan itu atas perjuangan mereka untuk "kebebasan, demokrasi dan hak asasi manusia" di negaranya, kata Komite Penghargaan Internasional Karl Agung di Aachen.
Pimpinan dan tokoh oposisi Belarus Svetlana Tikhanovskaya dan Veronika Tsepkalo yang hidup di pengasingan hadir pada upacara penyerahan penghargaan di Aachen hari Kamis (26/05).
Sedangkan Maria Kalesnikova yang saat ini masih meringkuk di penjara Belarus diwakili oleh saudara perempuannya Tatsiana Khomich.
Ketiga perempuan adalah tokoh utama gerakan oposisi menentang kekuasaan rezim Alexander Lukashenko di Belarus yang memerintah dengan tangan besi. Teladan bagi jutaan perempuan Upacara penyerahan penghargaan Karl Agung berlangung di gedung utama Balai Kota Aachen, dihadiri sekitar 600 undangan.
Pidato penghargaan disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock. "Ketiga perempuan adalah teladan bagi jutaan perempuan di dunia", kata Annalena Baerbock.
"Keberanian kalian tidak bisa dipenjara. Gagasan kebebasan tidak bisa diusir ke pengasingan. Inilah pesan utama penghargaan Karl Agung tahun ini."
Sebagai tamu undangan hadir juga Perdana Menteri Negara Bagian Nordrhein-Westfalen Hendrik Wüst dan Ketua Parlemen Jerman Bärbel Bas. Hendrik Wüst mengatakan, penghargaan ini adalah sinyal penting bagi kebebasan dan demokrasi.
Baca Juga: 3 Fakta Ancaman Teror Bom ke Kedubes Belarus untuk Indonesia
"Ketiga perempuan dengan berani dan tegas telah melakukan perlawanan terhadap diktatur kejam di Belarus", kata Wüst. "Dengan damai dan tanpa kekerasan mereka mendorong kebangkitan gerakan demokrasi di negaranya, yang dalam jangka panjang akan berhasil."
Penghargaan sejak 1950 Penghargaan Karl Agung diserahkan setiap tahun sejak 1950 kepada pribadi maupun institusi, yang telah berjasa dalam upaya penyatuan Eropa. Banyak kepala negara yang telah menerima penghargaan itu.
Karena pandemi corona, penyerahan penghargaan itu pernah dibatalkan satu kali dan satu kali ditunda. Tahun ini untuk pertama kalinya penghargaan itu diserahkan kepada lebih dari satu orang.
Di akhir acara penghargaan, dilaksanakan aksi damai memrotes perang di Ukraina. Para peserta kemudian membentuk tanda perdamaian dan menyanyikan lagi "We shall overcome". hp/as (dpa, afp, epd)
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina