Suara.com - Industri perawatan lansia atau 'aged care' di Australia masih didominasi pekerja perempuan di tengah banyaknya stereotip dan hal lain yang menyebabkan laki-laki enggan menggelutinya.
Menurut ahli sosial, hampir 90 persen pekerja perawatan lansia adalah perempuan.
Hal ini benar adanya menurut Wirawan Tanamas, pekerja paruh waktu di panti jompo Baptcare yang berlokasi di Kew, 5km dari pusat kota Melbourne, Australia.
Wirawan memperkirakan bahwa jumlah pekerja laki-laki di tempat kerjanya hanyalah sekitar 15 persen.
Padahal, menurutnya, pekerja laki-laki dibutuhkan untuk beberapa hal yang memerlukan kekuatan fisik.
"Sebenarnya dibilang lebih banyak membutuhkan tenaga lelaki sih enggak, cuma perlu tenaga lelaki," katanya.
"Mengingat laki-laki lebih kuat dan mungkin diperlukan dalam kondisi emergency [mendesak], semisal ada residen yang jatuh, ada penyusup, ada kerusakan minor di fasilitas, atau pekerjaan di gudang untuk mengisi barang-barang yang habis dipakai."
Rendahnya minat kerja di bidang perawatan lansia menurut Wirawan dipicu pemikiran tentang bagaimana industri tersebut dianggap "jorok dan menggelikan".
"Kebanyakan laki-laki [yang bekerja di panti jompo] sudah seumur saya, karena banyak yang tidak mau kotor, tidak mau jorok," kata Wirawan yang berusia 63 tahun.
Baca Juga: Binda Bali Gelar Vaksinasi, Sasar Manula dan Disabilitas
"Perempuan muda juga kebanyakan punya latar belakang lain seperti mengajar atau akuntansi... enggak punya latar belakang lokal dan sementara bekerja seperti ini dulu untuk hidup."
Dari sisi upah, Wirawan juga berpandangan bahwa jumlahnya tidak sepadan dengan pekerjaan yang "memerlukan kesabaran".
"Khususnya anak-anak muda, sudah jelas mereka tidak mau karena gajinya average saja," katanya.
Upah sebagian besar perawat panti jompo lebih rendah dari upah rata-rata nasional yang adalah sekitar A$1.260 (Rp13 juta) per minggu.
Di tempat kerja Wirawan, pekerja tetap digaji A$26 (Rp271 ribu) per jam, sementara pekerja tidak terikat kontrak (kasual) digaji A$32 (Rp334 ribu) per jam.
Menyukai pekerjaan di panti jompo
Sementara itu, warga Indonesia lain bernama Fransi Hartono mengaku suka dengan pekerjaannya di panti jompo Ozcare yang berlokasi di Queensland.
Berita Terkait
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Dicoret Patrick Kluivert, Asnawi Mangkualam Mengamuk di Thailand
-
Link Nonton Live MotoGP Mandalika 2025
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!
-
HUT ke-80 TNI di Monas, Ketua DPD RI : TNI Makin Profesional dan Dekat dengan Rakyat
-
Luhut dan Bahlil Apresiasi Pertemuan PrabowoJokowi, Tanda Kedewasaan Politik
-
Dari Salat di Reruntuhan hingga Amputasi: Cerita Mengharukan Korban Selamat Ponpes Al Khoziny
-
Atasi Masalah Sampah Ibu Kota, DPRD Dorong Pemprov DKI dan PIK Jalin Kolaborasi
-
Prabowo: Organisasi TNI yang Usang Harus Diganti Demi Kesiapan Nasional
-
MBG Tetap Jalan Meski Kekurangan Terjadi, Pemerintah Fokus Sempurnakan Perpres Tata Kelola