Suara.com - Presiden Joko Widodo mengambil keputusan yang cukup mengejutkan publik. Pasalnya pada Rabu (15/6/2022) siang hari ini, Jokowi mengumumkan akan me-reshuffle kabinet kerjanya.
Jokowi memutuskan mencopot dua menterinya, yakni Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil.
Jokowi lantas memasukkan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan eks Panglima TNI Hadi Tjahjanto sebagai pengganti kedua menteri yang dicopotnya tersebut.
Bukan cuma itu, Jokowi juga menambahkan sejumlah wakil menteri untuk melengkapi formasi Kabinet Indonesia Maju yang dipimpinnya sejak 2019 tersebut.
Keputusan ini pun menimbulkan sejumlah reaksi, baik pro dan kontra. Salah satunya dari mantan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Rizal Ramli.
Rizal Ramli sendiri dikenal sebagai salah satu tokoh oposisi pemerintah yang kerap menyuarakan pendapat kontra atas kebijakan yang ditetapkan.
Termasuk keputusan reshuffle kabinet yang ternyata mendapat respons kurang baik dari Rizal Ramli, seperti yang disampaikannya lewat cuitan di Twitter.
"Banyak yang tanya : ini reshuffle untuk apa dan untuk siapa ? Nyaris tidak akan ada dampaknya terhadap perbaikan kinerja,, nambah-nambah Wamen doang, Wamen yang ada aja ndak jelas kerjaannya," tulis Rizal, dikutip Suara.com dari Twitter-nya.
"Kehidupan rakyat tidak akan lebih baik ! Memang bos ne yang harus direshuffle, setuju ?" sambung Rizal.
Baca Juga: Zulkifli Hasan Resmi Jadi Mendag Baru, Pedagang Pasar: Welcome To The Jungle
Lalu apa kata warganet soal pendapat Rizal Ramli ini?
Rupanya sebagian warganet menyepakati opini Rizal Ramli tersebut. Bahkan beberapa warganet meyakini ada motif politik di balik reshuffle yang dilakukan oleh Jokowi tersebut.
"Yang di reshuffle bukan karena kemampuan kerja tapi lebih dari janji politik saja bagi-bagi lah," sindir warganet.
"Biarpun direshuffle 100 kali kalau masih jadi budak oligarki ya gak ada manfaatnya buat rakyat, masih mau dilanjut ???" komentar warganet.
Cuitan selengkapnya bisa dibaca di sini.
Alasan Jokowi Reshuffle Kabinet Indonesia Maju
Tag
Berita Terkait
-
Apa Tugas Wakil Menteri? Ini Penjelasan Lengkap Menurut Perpres
-
Tiga Catatan Merah Mendag Lutfi Berujung Dicopot Jokowi: Salah Satunya Gagal Urus Minyak Goreng
-
Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN, Segini Harta Hadi Tjahjanto
-
Isu Reshuffle Kabinet, Keponakan Prabowo Subianto Dilantik jadi Wamen Koperasi dan UKM?
-
Soal Reshuffle 2 Menteri dan 3 Wamen, Setkab: Presiden Memang Perlu Semacam Refreshing
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Islah di Menit Akhir? Mardiono dan Agus Suparmanto Bersatu Pimpin PPP
-
Aksi Perlawanan Menggema: Tuntut UU Ketenagakerjaan Berpihak ke Buruh!
-
Warga Dukung Pemekaran Kelurahan Kapuk: Semoga Urusan KTP Tak Lagi Ribet dan Bolak-balik
-
Perwira Junior Berpeluang Isi Jabatan Strategis, Prabowo Mau Hapus Kultur Senioritas di TNI?
-
Target Puncak Emisi Indonesia Mundur ke 2035, Jalan Menuju Net Zero Makin Menantang
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?
-
Demo di Tengah Reses DPR: Mahasiswa Gelar 'Piknik Protes' Sambil Baca Buku, Cara Unik untuk Melawan
-
IETD 2025: Energi Bersih Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bagaimana Caranya?