Suara.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad datang ke Indonesia. Salah satu agendanya, Mahathir Mohamad kunjungi Kantor DPP NasDem atau NasDem Tower, Jakarta, Jumat siang.
Mahathir Mohamad mengenakan setelan berwarna abu-abu bersama jajarannya. Dia disambut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Johnny G. Plate.
Mahathir Mohamad memasuki area depan NasDem Tower pada pukul 11.37 WIB dan disambut langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Dalam pertemuan itu hadir Bendahara Umum NasDem atau Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Hi Ali, dan beberapa kader NasDem lainnya, seperti Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Setelah itu, Surya Paloh mengiringi Mahathir berjalan ke area depan tangga menuju lobi NasDem Tower untuk menerima penghormatan dari Garda Pemuda NasDem.
Lalu, keduanya bersama rombongan lainnya berjalan memasuki salah satu ruangan di lantai dasar NasDem Tower.
Hasil dari pembicaraan antara kedua belah pihak dalam pertemuan itu pun dijadwalkan akan disampaikan dalam konferensi pers di NasDem Tower sekitar pukul 13.30 WIB.
Sebelumnya, Mahatir dijadwalkan menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta. Ia diundang sebagai pembicara kehormatan pada hari terakhir Rakernas NasDem.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Surya Paloh atas jemputan sebagai narasumber kuliah umum pada kegiatan Rapat Kerja Nasional Partai Nasdem," ujar Mahathir dalam siaran tertulis NasDem di Jakarta, Kamis (16/6).
Baca Juga: Disambut Surya Paloh, Mahathir Mohamad Tiba di NasDem Tower
Rakernas NasDem dilaksanakan mulai dari 15 hingga 17 Juni 2022 dengan mengusung tema "Meneguhkan Politik Kebangsaan".
Rakernas tersebut dihadiri sekitar 6.311 peserta. Mereka terdiri atas DPP Partai NasDem, anggota DPR RI, anggota DPRD, Ketua Dewan Pertimbangan DPW Partai NasDem, jajaran pengurus DPW, dan DPD dari seluruh Indonesia. (Antara)
Berita Terkait
-
Anggota DPR, Satori Diperiksa KPK Sebagai Tersangka Korupsi CSR BI-OJK
-
Tersangka Kasus CSR BI-OJK Satori dan Heri Gunawan Dipanggil KPK, Langsung Ditahan?
-
15 Mobilnya Disita KPK, Satori Berdalih untuk Showroom dan Dibeli Sebelum Jadi Anggota DPR
-
Sudah Jadi Tersangka Kasus CSR BI-OJK, Satori Dapat Panggilan Ketiga dari KPK Hari Ini
-
Nasdem Minta Gaji-Tunjangan Sahroni dan Nafa Dibekukan, Warganet Anggap Belum Cukup
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
Terkini
-
Dipecat Sebagai Anggota DPRD Gorontolo, Wahyudin Moridu Siap Jadi Sopir Lagi
-
Kapolri Bentuk Tim Khusus 52 Jenderal untuk Reformasi Polri, Bongkar Pasang Besar-besaran Dimulai?
-
Khitanan Anak Kades di Bogor Bikin Geger! Mewahnya Kebangetan, Jalan Ditutup
-
Banyak Siswa Keracunan MBG, FKBI Menuntut Adanya Skema Ganti Rugi dan Pemulihan Korban
-
Kapolri Bentuk Tim Transformasi Reformasi Polri Libatkan Puluhan Jenderal, Berikut Daftarnya!
-
Berkas Lengkap, Gugatan Rp125 Triliun ke Gibran Bakal Lanjut ke Mediasi Pekan Depan
-
Ribuan Anak Keracunan Gegara MBG, Anggaran Rp71 T Mengendap, DPR: Serahkan Saja ke Sekolah
-
Geger Bocah 8 Tahun di Penjaringan Jakut Membusuk di Indekos: Tubuh Banjir Darah dan Tanpa Busana!
-
Menkeu Purbaya Tolak Tax Amnesty, Apa Itu Pengampunan Pajak yang Bisa 'Sucikan' Harta Orang Kaya?
-
Tax Amnesty Jilid 3 Terancam Batal, Menkeu Purbaya Sebut Kebijakan Bikin Wajib Pajak 'Kibul-Kibul'