Suara.com - Bresman Marboen (61) dan istrinya, Sri Widyawati, warga RT 11 RW 007, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur terancam terisolasi atau tidak dapat keluar dari rumahnya. Ini dikarenakan jalan satu-satunya menuju kediaman mereka tertutup tembok yang mengelilingi SMKN 69 Jakarta.
Pasangan suami istri itu sudah terisolir sejak 14 April 2022 lalu atau ketika pihak dari SMKN 69 Jakarta menutup akses jalan menuju rumahnya.
Kediamannya yang dia tempati sejak 15 tahun lalu itu berdiri bersamaan dengan usaha kolam pancingnya dengan luas sekitar 500 meter persegi.
Ia mengatakan tembok yang mengelilingi SMK N 69 bukan hanya menyulitkan keluarganya, tapi juga warga lain di RT 11 RW 007. Setelah sekolah kejuruan mulai dibangun sejak 2019, warga harus memutar lebih jauh untuk menuju Jalan Sawadaya Rawabadung yang terhubung dengan Jalan Dr KRT Rajiman Widyoningrat.
"Jadi seharusnya bisa langsung, jadi warga harus mutar sekitar 1,5 kilometer. Tapi yang paling terdampak itu saya," kata Bresman saat ditemui Suara.com di kediamannya, Jumat (17/6/2022).
Sudah hampir dua bulan Bresman dan istrinya terisolir, untuk dapat keluar dari rumah mereka harus melewati lahan milik tetangganya yang saat ini masih lahan kosong, namun sudah dipasang pagar dan bergembok.
Beruntung tetangganya berbaik hati memberikan satu kunci cadangan dan tidak memagar permanen akses menuju tempat tinggalnya.
"Tapi kan kita enggak hati juga, harus tiap hari lewat dari lahannya," kata Bresman.
Terisolir selamanya tidak menutup kemungkinan terjadi, kata pria asal Sumatera Utara ini. Ia khawati jika nantinya tetangganya mendirikan bangunan di atas lahan yang berbatasan langsung dengan tempat tinggalnya.
Baca Juga: Kronologi Penembokan Akses Jalan Warga oleh SMKN 69 Jakarta
"Kalau sudah begitu saya mau lewat dari mana lagi," kata Bresman.
Ditutupnya aksesnya menuju ke rumahnya, bukan hanya membatasi mobilitasnya, namun juga usaha kolam pancingnya. Sejak SMK N 69 membangun tembok pembatas, pelanggannya yang datang menurun sampai 80 persen.
Padahal usaha itu tempatnya bergantung hidup. Belum lagi anaknya yang masih menempuh pendidikan di perguruan tinggi yang membutuhkan dana lebih banyak. Dia memang pensiunan pegawai negeri, tapi bergantung dari dana itu tidak mencukupi biaya hidup keluarganya.
Sempat Minta Dibebaskan
Bresman menuturkan sejak 2019 atau saat terhembus kabar pembangunan SMK N 69 akan berdampak akses jalan menuju rumahnya, dia sudah mengupayakan agar lahan dari sekolah itu dibebaskan beberapa meter untuk akses jalan warga.
Berkirim surat dan menemui petinggi Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur sudah dia lakukan bersama sang istri. Hasilnya dia sempat bisa bernafas lega, karena pemerintah DKI Jakarta akan membukakan jalan menuju rumahnya.
Berita Terkait
-
Terpopuler: Pegawai Minimarket Disekap Perampok, Adik Tusuk Kakak di Jaktim
-
Akses Jalan Ditutup Tembok SMKN 69 Jakarta, Tangis Marboen Pecah Cemas Penyakit Jantung Istri Kumat
-
Kronologi Penembokan Akses Jalan Warga oleh SMKN 69 Jakarta
-
Akses Jalan Rumah Ditembok Pihak SMKN 69 Jakarta, Warga: Kalau Kondisi Darurat seperti Kebakaran, Bagaimana?
-
Nasib Punya Tetangga Rese, Mobil Tak Bisa Melintas Gegara Kandang Ayam Tutupi Akses Masuk
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Kuasa Hukum: Banyak Pasal Dipreteli Polisi dalam Kasus Penembakan 5 Petani Bengkulu Selatan
-
Komplotan Pencuri Modus 'Pura-pura Ditabrak' Diringkus Polisi
-
Usai Mobil MBG Tabrak Puluhan Anak SD di Cilincing, Apa yang Harus Dibenahi?
-
Jeritan Pilu Pedagang Kalibata: Kios Ludes Dibakar Massa, Utang Ratusan Juta Kini Menjerat
-
Benarkah Sakit Hati Ditegur Jadi Motif Siswi SD Bunuh Ibu Kandung di Medan?
-
Dishub Ungkap Kondisi Mobil SPPG Penabrak Puluhan Siswa di Cilincing
-
Bencana Sumatera Disebut Bukan Sekadar Alam, Tapi 'Bencana Pejabat' dan Beban Bagi Prabowo
-
Pengamat Ungkap Untung-Rugi Jika Bulog dan Bapanas Disatukan
-
Stabilkan Harga Jelang Nataru, Pemprov DKI Kirim 15 Ton Pangan ke Kepulauan Seribu
-
Penembakan Petani di Bengkulu: Polisi Preteli Pasal Pembunuhan dan Dugaan Suap Miras