Suara.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (MenLHK) Siti Nurbaya Bakar tidak sepakat dengan hasil lembaga IQ Air yang menunjukkan kualitas udara Jakarta paling buruk sedunia. Ia mengklaim memiliki data yang menunjukkan Jakarta tidak menempati posisi pertama.
Siti menerangkan bahwa hasil analisis pasti akan berbeda-beda tergantung dari instrumen metode yang digunakan. Ia menekankan kalau metode yang dilakukan oleh pihaknya jelas berbeda dengan yang dilakukan oleh lembaga lain.
"Itukan, hasil monitoring analisis pakai metode tertentu dari swasta, ada instrumen yang dia pakai," terang Siti di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (20/6/2022).
Kalau menurut hasil analisis pihaknya, DKI Jakarta malah bukan berada di urutan teratas. Sebetulnya, Siti tidak mempermasalahkan soal metode yang digunakan oleh lembaga lainnya.
Menurut menteri dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu, hal yang paling penting ialah langkah penindakan selanjutnya yang mesti dilakukan.
"Bahwa pada saat yang sama, DKI bukan yang sekian itu, nomor 44. Jadi sebetulnya buat saya itu hanya ukuran dan indikator dan kita paling penting adalah kita lihat metodenya apa sih yang dipakai. Selain itu apa tindaklanjutnya. Itu yang paling penting."
Kualitas Udara Jakarta Terburuk
Lembaga data kualitas udara, IQ Air kembali menempatkan kualitas udara Jakarta pada posisi pertama di dunia sebagai kota dengan kualitas udara terburuk pada Jumat (17/6/2022) pagi.
Lembaga data kualitas udara, IQ Air melalui laman resminya, mencatat kualitas udara di Jakarta hingga pukul 07.50 WIB mencapai indeks 160.
Adapun indeks kualitas udara berdasarkan standar Amerika Serikat (AQ US) menggolongkan indeks 151 hingga 200 merupakan kategori udara yang tidak sehat.
Konsentrasi "particulate matter" (PM) 2.5 mencapai 14,6 kali lipat di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
PM 2.5 merupakan polutan pencemar udara yang paling kecil dan berbahaya bagi kesehatan tubuh.
IQ Air menyarankan masyarakat untuk menggunakan masker, menghidupkan pemurni udara, menutup jendela dan menghindari aktivitas di luar rumah.
Sebelumnya, pada Rabu (15/6) kualitas udara Jakarta juga menduduki posisi pertama di dunia dengan indeks kualitas udara tidak sehat mencapai 188 pada pukul 11.00 WIB.
Sementara itu, pemandangan kabut menyelimuti gedung-gedung pencakar langit di Jakarta pada Jumat pagi mengindikasikan kualitas udara yang buruk di tengah cuaca Ibu Kota yang berawan.
Berita Terkait
-
Pecah Rekor Lagi jadi Kota Berpolusi Terparah di Dunia, IQ Air: Kualitas Udara Jakarta Masuk Kategori Tidak Sehat
-
Kondisi Udara Jakarta Hari Ini: Masih Tak Sehat, Warga Diimbau Pakai Masker Di Luar Ruangan
-
Penjelasan BMKG Soal Kualitas Udara Tidak Sehat Di Jakarta, Warga Diminta Pakai Masker Di Luar Ruangan
-
Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia, Yuk! Simak Solusi Cepat Hadirkan Udara Bersih Berikut Ini
-
Atasi Polusi Udara, PSI Minta Pemprov DKI Kolaborasi dengan Daerah Penyangga Bodetabek
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun
-
Ketua Majelis Hakim Heran, PT WKM Pasang Patok di Wilayah IUP Sendiri Malah Dituntut Pidana
-
Setahun Jadi Penyeimbang Pemerintahan Prabowo, Apa Saja yang Disorot PDI Perjuangan?
-
Rencana Soeharto Digelari Pahlawan Nasional, Amnesty: Reformasi Berakhir di Tangan Prabowo
-
Pramono Anung Tegaskan Santri Bukan Sekadar Simbol Religi, tapi Motor Peradaban Jakarta
-
AI 'Bunuh' Media? Investor Kelas Kakap Justru Ungkap Peluang Emas, Ini Syaratnya