Suara.com - Setidaknya 800 keluarga menderita wabah penyakit misterius di Korea Utara.
Pemerintah setempat sejauh ini hanya menggambarkan kondisi tersebut sebagai 'epidemi enterik akut'.
Tapi, pejabat Korea Selatan percaya itu mungkin kolera atau tipus, sebagaimana melansir laman Metro.uk, Selasa (21/6/2022).
Kesimpulan itu terjadi ketika pejabat dari pemerintah Kim Jong-un mengakui bahwa sekitar 19.000 kasus baru Covid-19 telah terdeteksi secara terpisah di negara itu, dengan pandemi merebak di sebagian besar populasi yang tidak divaksinasi.
Kru medis dan penyelidik epidemiologi telah dikirim ke provinsi tersebut untuk memerangi penyakit usus, menurut laporan media pemerintah pada Minggu (19/6/2022) waktu setempat.
Setidaknya, 800 keluarga dikatakan telah menerima bantuan di Provinsi Hwanghae Selatan sejauh ini.
'Enterik' berarti saluran pencernaan, membuat pejabat Korea Selatan percaya bahwa 'epidemi enterik akut' sebenarnya adalah kolera atau tipus.
Spekulasi sebelumnya juga menyebut disentri sebagai kandidat yang mungkin.
Penyakit ini disebabkan oleh kuman dari makanan atau air yang terkontaminasi atau kontak dengan kotoran orang yang terinfeksi.
Baca Juga: Kasus Demam Menurun, Korea Utara Setop Beli Alat Medis Pencegahan Covid-19 dari China
Penyakit seperti itu sering terjadi di negara ini, karena tidak memiliki fasilitas pengolahan air yang baik.
Sejauh ini, para pejabat Korea Utara belum merinci apa itu, yang mengarah ke spekulasi bahwa rezim tersebut mungkin menggunakan wabah yang tidak biasa untuk meningkatkan citra Kim dengan menawarkan bantuan.
Kim mengklaim telah menyumbangkan obat-obatan pribadinya kepada mereka yang terkena penyakit tersebut.
Tetapi wabah baru, yang baru secara resmi diakui Kamis lalu, akan semakin membebani layanan kesehatan dan ekonomi negara yang terisolasi itu.
Korea Utara sedang berjuang melawan kekurangan pangan kronis dan gelombang Covid-19.
Laporan berbeda akhir pekan ini antara 18.820 dan 19.310 infeksi baru.
Berita Terkait
-
Kasus Baru 134 Ribu, Korea Utara Klaim Covid-19 Stabil
-
Tak Lama Setelah Biden Tinggalkan Asia, Korea Utara Tembakkan 3 Rudal Balistik
-
Korea Utara Tembakkan Tiga Rudal Balistik, Sesaat Setelah Presiden Joe Biden Tinggalkan Asia
-
Korut Tembakkan 3 Rudal Balistik Beberapa Jam Setelah Joe Biden Tinggalkan Asia
-
Jutaan Orang Demam Tapi Tak Ada yang Meninggal, Korea Utara Klaim Sukses Kendalikan Covid-19
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram
-
Rawan Tumbang Saat Hujan Deras, Pemprov DKI Remajakan Puluhan Ribu Pohon di Jakarta