Suara.com - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta mulai jemput bola melayani pengurusan ubah nama jalan di KTP karena dampak perubahan nama jalan di Jakarta. Salah satu yang sudah bergerak adalah Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Timur
Kepala Suku Dinas Dukcapil Jakarta Timur, Noufan mengatakan pelayanan jemput bola kali ini dilakukan di Jalan Raya Setu, Cipayung, untuk melayani warga Kelurahan Bambu Apus yang terdampak perubahan nama Jalan Mpok Nori.
"Kebetulan kali ini kita melayani warga di kelurahan Setu, dan warga Kelurahan Bambu Apus yang dulunya nama jalannya Bambu Apus Raya menjadi Jalan Mpok Nori," kata Noufan di Jakarta, Rabu.
Tidak ada persyaratan khusus bagi warga yang ingin mengubah data kependudukan.
Warga cukup menyerahkan fotokopi kartu keluarga dan KTP lama.
Nouvan mengatakan pihaknya tak hanya melayani warga yang ingin mengubah data kependudukan imbas perubahan nama jalan saja.
Namun juga melayani akta kelahiran, akta kematian, hingga kartu identitas anak-anak.
"Kehadiran kami hari ini bukan hanya terhadap pergantian itu ya, semua dokumen warga yang membutuhkan kami layani," ujar Noufan.
Lebih lanjut, Noufan menambahkan pelayanan jemput bola itu akan dilakukan bergilir ke sejumlah titik yang terdampak perubahan nama jalan.
Baca Juga: Cara Ubah Alamat Paspor, Ini Penjelasan Ditjen Imigrasi
"Kami akan mobile tapi kami melayani di kelurahan pokoknya di manapun warga yang mudah kami akan datang. Sekarang kan Dukcapil punya aplikasi, bisa juga datang ke kantor kami," tutur Nouvan.
Salah satu warga Bambu Apus, Samsudin mengatakan perubahan data kependudukan nama jalan tersebut berlangsung cepat dan mudah tanpa dipungut biaya.
"Kalau ini cepat ya, pelayanan bagus, kualitasnya mantap. Pergantian nama jalan, dari Jalan Bambu Apus Raya ke Jalan Mpok Nori," ujar Samsudin. (Antara)
Berita Terkait
-
Rencana 'Privatisasi' PAM Jaya Mentok di DPRD, Fraksi-Fraksi Khawatir Air Bersih Jadi Ladang Bisnis
-
Tunjangan Rp70 Miliar Anggota DPRD DKI: PKS Cuci Tangan, Salahkan Pusat?
-
Halte Senen Sentral Berganti Nama Jadi Jaga Jakarta: Apa Maknanya?
-
Transportasi Publik Jakarta Peringkat 17 Dunia, Terbaik Kedua di ASEAN Ungguli KL dan Bangkok
-
Transjakarta Sengaja Pamerkan Tiang Sisa Pembakaran Halte Senen, Pramono Jamin Tetap Aman
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
Terkini
-
Misteri Angka 8 Prabowo: Reshuffle Senin Pon, Kode Keras Ekonomi Meroket 8 Persen?
-
4 Fakta dan Kontroversi Sri Mulyani Terdampak Reshuffle Prabowo
-
3 Fakta Skandal Pungli Paskibra Pejabat Kesbangpol, Uang Makan Dipotong Puluhan Juta?
-
Perintah Prabowo: Anggota DPR Gerindra Dilarang 'Flexing', Ahmad Dhani Usulkan RUU Anti-flexing
-
Pesan Prabowo untuk Anggota DPR Gerindra: Jaga Tutur Kata dan Gaya Hidup!
-
Jadwal Pemberkasan CPNS 2024 Bergeser, Kapan Seleksi CPNS 2025 Dibuka?
-
Kakek-kakek Ngaku Dibawa Bidadari, Ditemukan setelah Hilang di Kebun Karet Riau
-
Benarkah 'Era Jokowi' Sudah Usai? 5 Fakta Reshuffle Prabowo, Diawali Depak Sri Mulyani
-
Kompolnas: Etik Tak Cukup, Kasus Kematian Ojol Affan Kurniawan Harus Diproses Pidana
-
21 Tahun Kasus Munir: Komnas HAM Periksa 18 Saksi, Kapan Dalang Utama Terungkap?