Suara.com - Berdasarkan Laporan Ekonomi dan Keuangan yang dirilis Badan Kebijakan Fiskal, surplus neraca perdagangan bulan Mei 2022 tercatat sebesar USD2,9 miliar. Hal ini menandakan keberlanjutan tren surplus yang berlangsung selama 25 bulan berturut-turut. Berlanjutnya surplus neraca perdagangan diperkirakan memberi dampak positif pada pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) pada Triwulan II 2022.
Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa, Nirwala Dwi Heryanto, mengungkapkan bahwa surplusnya neraca perdagangan dapat dilihat dari kinerja ekspor dan impor yang tumbuh positif secara year on year (yoy). “Secara kumulatif, neraca perdagangan mencatatkan surplus senilai USD19,79 miliar. Realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai per 31 Mei 2022 pun tumbuh secara signifikan sebesar 41,26 persen (yoy) atau mencapai 57,27 persen dari target APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) 2022,” imbuhnya.
Capaian tersebut didorong oleh kinerja positif semua komponen penerimaan kepabeanan dan cukai, seperti tren positif Bea Masuk dengan pertumbuhan mencapai 32,46 persen (yoy), resiliensi penerimaan cukai dengan pertumbuhan Cukai Hasil Tembakau sebesar 41,73 persen (yoy) dan Cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) sebesar 22,77 persen (yoy), serta penerimaan Bea Keluar dengan pertumbuhan 54,46 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Tren kinerja positif ini memperkuat upaya pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional yang berkelanjutan pasca penanggulangan dampak Covid-19 yang terkendali. Hal ini tampak pada realisasi belanja APBN yang menunjukkan kinerja baik untuk membiayai berbagai macam sektor. Misalnya pada sektor kesehatan, belanja APBN dimanfaatkan untuk klaim pasien senilai Rp16,2 triliun, insentif tenaga kesehatan senilai Rp2 triliun, vaksinasi senilai Rp1,9 triliun, dan penyelenggaraan kesehatan senilai Rp1,2 triliun.
Selain itu, belanja APBN juga dimanfaatkan untuk pembiayaan kompensasi BBM (Bahan Bakar Minyak), subsidi, dan program Kartu Prakerja dengan realisasi total belanja mencapai Rp334,7 triliun. Realisasi subsidi pun mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2021, hal ini dipengaruhi oleh percepatan pencairan kurang bayar subsidi energi, peningkatan volume penyaluran barang bersubsidi, dan kenaikan ICP (Indonesia Crude Price).
Pemerintah berkomitmen secara konsisten agar APBN dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. “Sebagai wujud akuntabilitas, pemerintah secara aktif menyosialisasikan pengelolaan atas realisasi kinerja APBN. Kami juga mengapresiasi masyarakat yang ikut berperan mendukung atas pengelolaan APBN,” pungkas Nirwala.
Berita Terkait
-
Sri Mulyani Bagikan Kabar Gembira, Gaji ke-13 ASN dan Pensiunan Plus Tukin Cair 1 Juli
-
PTPN XI Bukukan Revenue Sebesar Rp 3,2 Miliar
-
Gaji Ke-13 ASN Plus 50 Persen Tunjangan Cair Per 1 Juli
-
Horee, Mulai 1 Juli 2022 ASN Dapat Gaji ke-13 dan Tambahan 50 Persen Tunjangan Kinerja
-
Kabar Baik Buat ASN dan Pensiunan, Gaji Ke-13 Plus Tunjangan Kinerja Cair 1 Juli
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana