Suara.com - Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Usman M Tokkan atau akrab dipanggil Donnie Tokan prihatin atas kondisi partainya sendiri saat ini. Lantaran hingga saat ini belum ada perubahan atau gerakan dari PPP menuju Pemilu 2024 mendatang.
Menurutnya, PPP di bawah kepemimpinan Soeharso Monoarfa harus melakukan pergerakan agar partai bisa eksis di kontestasi politik selanjutnya. Ia menyebut rasa prihatin ini tidak hanya berasal dari pandangan pribadinya saja.
“Kami para tokoh PPP, generasi muda, dan kader-kader potensial hari ini merasa prihatin atas situasi yang ada. Kami berharap PPP bisa terus ada, maka harus ada perubahan,” ujar Donnie Tokan dalam keterangannya, Minggu (3/6/2022).
Tak hanya itu, ia juga mengatakan telah banyak kader PPP yang meminta Suharso mundur dari jabatan ketua umum karena dirasa kurang mampu mengurus partai.
“Banyak orang yang berkeluh kesah, lalu bagaimana caranya memperbaiki. Hal itu bisa dimulai dari ketua umum yang mengubah aturan main hingga ubah sikap, karena banyak persoalan terkait itu,” ungkapnya.
Donnie berharap, agar masalah bisa segera selesai maka perlu dilakukan tabayyun bersama-sama. Tabayyun sendiri akan dilakukan dengan ketua umum partai, para senior dan tokoh partai, hingga kader-kader di wilayah dan cabang.
“Mengundurkan diri atau apa, maka ada mekanisme yang akan berjalan. Intinya kami masih ingin PPP eksis, karena partai ini lahir dari para kiai dan ulama sehingga pasti ada jalan,” katanya.
Sebelumnya, sejumlah kader yang mengatasnamakan Front Kader Penyelamat Partai (FKPP) PPP menggelar aksi di seberang Gedung DPP PPP Menteng, Jakarta Pusat. Aksi itu pun diketahui berujung ricuh. Peristiwa tersebut terekam kamera hingga videonya viral di media sosial.
Video tersebut salah satunya diunggah akun Instagram @updateinfojakarta. Dalam keterangannya dikabarkan terjadi pada Jumat (24/6/2022) siang ini.
Baca Juga: Soal Demo Ricuh Tuntut Suharso Mundur Dianggap Sebagai Upaya Memperlemah PPP, Ancam Eksistensi KIB
Mantan Wakil Ketua PPP DKI Jakarta Muchbari menyebut, kericuhan ini dipicu adanya serangan dari kelompok Gerakan Pemuda Kakbah (GPK) yang usai menggelar tahlilan dan doa bersama.
“Kami sudah ikuti aturan, karena kami menyampaikan aspirasi di seberang jalan. Tapi mereka memulai serangan,” kata Muchbari dalam keterangannya.
“Kami tetap meminta Suharso ini turun, karena tidak menjalankan amanah partai dengan baik. Seperti contohnya tidak menjalankan Anggaran Dasar (AD) Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada,” katanya.
Aksi demonstrasi ini sendiri diklaim Muchbari dilakukan secara damai. Namun, justru berujung ricuh setelah adanya serangan yang menyebabkan beberapa peserta aksi terluka.
"Kami ini aksi damai, jadi lebih baik menghindar daripada melawan,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana