Rentetan Penipuan Pun Dimulai
Selama empat dekade berikutnya, terjadi kisah-kisah penipuan yang mengerikan di mana seorang pria berpura-pura menjadi putra tuan tanah yang hilang dan hidup bersama mereka.
Bahkan dengan status hukumnya yang dalam jaminan, pria itu masih bisa mendapatkan identitas baru, berkuliah, menikah, juga memiliki sejumlah identitas palsu.
Dengan identitas-identitas palsu itu, dia mengikuti pemilu, membayar pajak, merekam data biometrik untuk KTP, memiliki lisensi kepemilikan senjata, hingga menjual properti keluarga Singh seluas 37 hektare.
Dia menolak memberikan sampel untuk tes DNA agar bisa dicocokkan dengan putri dari Singh untuk membuktikan bahwa mereka adalah saudara kandung.
Bahkan di pengadilan, muncul fakta mengejutkan bahwa dia mencoba "membunuh" identitas aslinya dengan cara memalsukan akta kematian.
Kisah penipuan ini merupakan gambaran yang suram atas kegagalan penegak hukum India yang bergerak lambat bagaikan siput.
Hampir 50 juta kasus tertunda di pengadilan dan lebih dari 180.000 di antaranya bahkan telah tertunda selama lebih dari 30 tahun.
Anehnya, dalam dokumen resmi pria itu tercatat sebagai Kanhaiya Ji, yang merupakan sebuah gelar kehormatan di India.
Baca Juga: Fenomena Baru di Kalangan Anak Muda India: Saya Tak Ingin Punya Anak
Tetapi menurut hakim, pria itu terbukti bersalah atas kasus peniruan identitas, kecurangan, dan konspirasi yang membuat dia divonis hukuman penjara selama tujuh tahun.
Identitas aslinya adalah Dayanand Gosain, yang berasal dari sebuah desa di distrik Jamui dengan jarak sekitar 100 kilometer dari rumah yang dia "adopsi".
Sebuah foto hitam putih menunjukkan sosok pria berkulit putih dengan kumis tipis dan mengenakan aksesoris penutup kepala.
Pria di foto itu adalah Dayanand Gosain. Foto tersebut diambil pada hari pernikahannya pada 1982 atau satu tahun setelah dia bergabung dengan keluarga Singh.
Banyak hal yang tidak jelas tentang Gosain sebelum dia tinggal bersama keluarga Singh.
Dokumen-dokumen resmi miliknya menunjukkan tanggal lahir yang berbeda-beda. Misalnya pada catatan di sekolah mengengah, dia tercatat lahir pada Januari 1966. Sedangkan pada KTP-nya dia lahir pada Februari 1960. Lain lagi dengan kartu identitas pemilihnya, di mana dia tercatat lahir pada 1965.
Berita Terkait
-
The Best 5 Oto: Mobil Listrik Mini BAW Yuanbao, Tata Motors Tambah EV, Kawasaki Ninja 1000SX Segera Rilis di Jepang
-
Fenomena Baru di Kalangan Anak Muda India: Saya Tak Ingin Punya Anak
-
Kasus Dugaan Penipuan dan Pemalsuan Akta oleh Petinggi ACT, Bareskrim: Masih Penyelidikan
-
Bikin Deg-degan, Youtuber Ini Diikuti Pengemis di India Sampai Kakinya Digelantungi!
-
Terlilit Utang, Mantan Karyawan Finance di Mojokerto Gelapkan Belasan Mobil
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini