Suara.com - Ribuan TKI Taiwan Sholat Idul Adha di halaman Museum Nasional Taiwan Minggu hari ini. Ada 7 ribu orang yang ikut. Mereka libur bekerja.
Mayoritas TKI melaksanakan shalat Id pada Minggu karena libur kerja, meskipun asosiasi Muslim setempat (CMA) menetapkan Hari Raya Idul Qurban itu jatuh pada Sabtu (9/7).
Ketua Tanfdiziyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan Didik Purwanto mengatakan bahwa shalat Id digelar dalam empat gelombang mulai pukul 06.30 hingga 09.00 waktu setempat (05.30-08.00 WIB).
"Para PMI kita itu biasanya libur kerja rata-rata pada hari Ahad. Itulah kenapa banyak yang shalat Id pada hari ini," ujarnya.
Para PMI tidak terpengaruh dengan pemindahan tempat shalat Id tersebut.
Biasanya PCINU Taiwan menyewa tempat untuk kegiatan shalat Idul Adha di Taipei Travel Plaza yang berada di sekitar Taipei Main Station.
Namun karena tempat tersebut sedang dipugar, maka pelaksanaan shalat Id dipindah ke Museum Nasional Taiwan yang jaraknya juga tidak jauh dari Taipei Main Station.
Hampir semua masjid di Taiwan, termasuk Taipei Grand Mosque menggelar shalat Idul Adha tahun ini pada hari Sabtu sesuai keputusan CMA.
Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) mengeluarkan surat izin kerja bagi TKI yang hendak melaksanakan shalat Idul Adha dengan mencantumkan dua hari, yakni Sabtu dan Minggu.
Baca Juga: Pejual Arang di Pasuruan Kebanjiran Rizki di Momentum Idul Adha Ini
Surat tersebut bisa digunakan para PMI untuk mengajukan izin libur kerja kepada para majikannya.
Tidak semua TKI, khususnya yang bekerja di sektor informal, mendapatkan libur kerja pada Sabtu dan Minggu.
Kerja pada akhir pekan biasanya dikonversikan dengan upah lembur.
CMA tidak merekomendasikan penyembelihan binatang kurban di Kota Taipei dengan alasan kesehatan.
Beberapa PMI memotong kambing di Kabupaten Hualien, kemudian dagingnya dibagikan kepada para TKI di Taipei.
Di Taiwan terdapat sedikitnya 250 ribu PMI yang sebagian besar bekerja pada sektor informal.
Berita Terkait
-
Dorong PMI Jadi Wirausaha Tangguh, Mandiri Sahabatku Hadir di Taiwan
-
Apakah Aisar Khaled dari Keluarga Kaya? Soroti TKI di Malaysia usai Diusir Warga Bali
-
Tak Peduli Status Non-Aktif, Uya Kuya Terbang ke Jember Sambut Jenazah PMI dari Hong Kong
-
BPOM Respons Temuan Indomie di Taiwan Mengandung Etilen Oksida, Produk Masih Aman di Indonesia?
-
Tidak Kalah di FIFA Matchday, Ranking FIFA Timnas Indonesia Justru Anjlok
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram