Suara.com - Gereja Unifikasi menjadi perbincangan lantaran diduga ada kaitannya dengan penembakan mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. Sosok pembunuh Shinzo Abe, Tetsuya Yamagami mengaku menembak mantan Perdana Menteri Jepang ini karena ibunya terlibat dalam gereja tersebut.
Yamagami menyebut bahwa ibunya menjadi bangkrut karena ibunya mendonasikan sebagian besar hartanya kepada Gereja Unifikasi. Berikut ini fakta seputar Gereja Unifikasi yang disebut-sebut sebagai motif pembunuhan
1. Disebut jadi motif pembunuhan Shinzo Abe
Gereja Unifikasi merupakan sebuah gerakan yang cukup kontroversial baik di Korea Selatan maupun di Jepang. Pembunuh Shinzo Abe, Tetsuya Yamagami percaya bahwa Shinzo Abe terlibat dalam sekte tersebut.
Yamagami mengaku bahwa keluarganya bergabung dengan sekte tersebut dan hidupnya menjadi lebih sulit setelah mendonasikan uangnya ke Gereja Unifikasi. Awalnya, Yamagami ingin menjadikan pejabat tinggi organisasi sebagai targetnya namun sulit. Ia lalu menjadikan Abe sebagai target karena ia percaya bahwa mantan PM Jepang ini terlibat dalam Gereja Unifikasi.
2. Ibu Yamagami anggota Gereja Unifikasi
Presiden Federasi Keluarga untuk Perdamaian Dunia dan Unifikasi, atau nama lain dari Gereja Unifikasi cabang Jepang, Tomihiro Tanaka.
Tanaka juga mengakui jika ibu dari pelaku penembakan Abe, memang anggota aktif kelompok tersebut. Walapun demikian, pelaku penembakan Yamagami bukanlah anggota dari organisasi keagamaan itu.
3. Berdiri tahun 1954
Baca Juga: Sampaikan Duka Cita Atas Wafatnya Shinzo Abe, Jusuf Kalla Sambangi Kedubes Jepang
Gereja Unifikasi berdiri tahun 1954. Gereja ini didirikan oleh Sun Myung Moon yang mengaku sebagai mesias. Moon dibesarkan di Korea Utara dan lahir pada 1920 di Gereja Protestan Presbyterian.
Sepak terjang dari Gereja Unifikasi ini cukup kontroversial baik di Korea Selatan maupun di Jepang. Dahulu sebagian kalangan menganggap jika gerakan keagamaan itu sebagai kultus yang berbahaya.
4. Pendiri pernah dihukum 5 tahun
Pada usia 15 tahun, Moon mengaku mendapat ilham dari Yesus untuk membawa pesan ke dunia. Pada 1947, Moon ditangkap Pemerintah Korea Utara karena dituduh sebagai mata-mata Korea Selatan.
Ia dihukum selama 5 tahun dan dikirim ke kamp kerja paksa di Hungnam. Kemudian pada 1950, ia dibebaskan oleh PBB.
5. Pengikutnya disebut "Moonies"
Berita Terkait
-
Sampaikan Duka Cita Atas Wafatnya Shinzo Abe, Jusuf Kalla Sambangi Kedubes Jepang
-
Shinzo Abe Dimakamkan, JK Sampaikan Duka Cita di Kedubes Jepang
-
Apa Itu Moonies yang Dikaitkan dengan Pembunuhan Shinzo Abe?
-
Apa Itu Gereja Unifikasi? Sekte yang Terseret Kasus Penembakan Shinzo Abe
-
Mengenang Shinzo Abe, Kontribusi dan Dinamika Politik di Jepang
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Alat Perekam Getaran Gempa di Gunung Kelud Rp1,5 Miliar Dicuri, Malingnya Gak Ngotak!
-
Nasib Bripda Abi Usai Lempar Helm ke Pelajar Hingga Kritis, Dihukum Demosi 5 Tahun!
-
Anggota Komisi I DPR Desak TNI Jelaskan Terkait Ferry Irwandi yang Dinilai Ancam Pertahanan Siber
-
Tak Sudi Disanksi Kasus Rantis Lindas Ojol, Kompol Cosmas dan Bripka Rohmad Kompak Banding
-
Tragis! Detik-detik Menkeu Nepal Ditelanjangi, Dipukuli, Dikejar Pendemo Sampai Masuk Sungai
-
Klaim Transjabodetabek Berhasil Urai Macet, Pramono: Kecuali di TB Simatupang
-
Prabowo Dinilai Kian Objektif Pilih Menteri, Efek Kritik Publik dan Gejolak Demo
-
Maling Nekat Gondol Alat Pemantau Gunung Kelud Senilai Rp1,5 Miliar, Papan Peringatan Tak Mempan
-
Nadiem Makarim di Mata Mahfud MD: Bersih Tapi Tak Paham Birokrasi, Rektor Se-Indonesia Sampai Curhat
-
5 Tahun Tinggal di Kompleks Ferdy Sambo, WNA Jerman Spill Adab Pejabat Indonesia