Suara.com - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani pada hari Rabu (13/7/2022) meminta Amerika Serikat untuk mengubah kebijakannya di Timur Tengah.
Pernyataan itu dilontarkan Teheran sebelum Presiden Joe Biden mengawali kunjungan perdananya ke Timur Tengah dengan terlebih dulu melawat ke Israel.
Biden untuk pertama kali dijadwalkan melakukan perjalanan ke Israel, di mana para pejabat mengatakan perkembangan pesat program nuklir Iran menjadi agenda utama mereka.
Berbicara menjelang lawatan Biden ke Israel, Kanani meminta Amerika untuk berhenti mendukung Israel.
“Pemerintah Amerika dan presidennya, yang mengumumkan akan mengunjungi kawasan ini dengan motivasi untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas, harus merevisi kebijakan luar negeri dan kawasan mereka, dengan mengkaji opini publik di kawasan, dan mengubah perilaku mereka sesuai kenyatakan di lapangan dan menghentikan kebijakan yang mendukung rezim Zionis,” ujarnya.
Sejak menjabat Januari 2021 lalu, Biden menjadikan upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran – yang didorong oleh Barack Obama pada tahun 2015 tetapi ditinggalkan oleh Donald Trump pada tahun 2018 – sebagai prioritas utama pemerintahannya. Tetapi pembicaraan tidak langsung Amerika untuk menghidupkan kembali perjanjian itu terhenti karena Iran mengembangkan program nuklirnya dengan sangat pesat.
Hal ini membuat pemerintah Biden semakin pesimis dapat mengaktifkan kembali perjanjian yang menempatkan pembatasan signifikan pada program nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi ekonomi.
Kanani juga mengomentari rencana lawatan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Iran, dengan mengatakan hal ini merupakan perkembangan “positif” yang diharapkan. (Sumber: VOA)
Baca Juga: Awali Lawatan Perdana Ke Timur Tengah, Presiden Biden Langsung "Senggol" Program Nuklir Iran
Berita Terkait
-
Awali Lawatan Perdana Ke Timur Tengah, Presiden Biden Langsung "Senggol" Program Nuklir Iran
-
Anak Usia 10 Tahun Korban Perkosaan di AS Terpaksa Gugurkan Kandungan di Wilayah Lain
-
Ole Gunnar Solskjaer Tolak Timnas Iran, Lewatkan Kesempatan Melatih di Piala Dunia
-
Pelatih Suriah Enggan Komentari Absennya Pemain Naturalisasi Amir Hinton
-
Iran Dilaporkan Kirim Ratusan Pesawat Drone Bersenjata, Bantu Rusia Perang Lawan Ukraina
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina