Suara.com - Bagi banyak pengantin, gaun pernikahan memiliki nilai sentimental. Banyak yang sengaja membuat sendiri dan menyimpannya bertahun-tahun sebagai memori.
Seperti seorang perempuan yang mendapatkan pengalaman buruk karena tak memperbolehkan temannya memakai gaun pengatin yang dia simpan.
Melansir dari Mirror, seorang perempuan menjaga gaun pernikahannya usai dia pakai agar tetap menjadi kenangan. Gaun pengantinnya itu sudah dia pakai pada tahun 2017 saat menikah dengan mendiang suami.
Kemudian seorang teman lama yang tak pernah berkontak tiba-tiba mengabari dan ingin meminjam gaun pernikahannya.
Perempuan itu menjelaskan bahwa teman yang ingin meminjam gaunnya dikenal sebagai orang yang tak bisa dipercaya. Hal ini membuat dia tak mau meminjamkan ke temannya tersebut.
Temannya itu menyatakan bahwa dia ingin meminjam gaun pengantin untuk memperketat anggaran.
Namun bukannya menerima sata ditolak meminjam, teman tersebut malah mengatainya sebagai penghancur pernikahan orang lain.
"Latar belakang singkat, teman ini dan saya dulu berteman di sekolah dasar dan dia dikenal sangat tidak dapat dipercaya. Dia akan lupa mengembalikan barang-barang yang dia pinjam," tulis perempuan tersebut.
"Dia baru-baru ini mengirimi saya pesan di Facebook dan memuji foto pernikahan saya. Dia memberi tahu saya bahwa dia akan segera menikah. Saya mengucapkan selamat dan bertanya tentang detailnya dan apakah dia telah memilih gaun untuk bersikap sopan," tambahnya.
Baca Juga: Dekor Nikahan Dipasangi Poster Doraemon, Warganet: Souvenirnya Baling-Baling Bambu
Kemudian temannya itu menyatakan maksud menghubunginya, yakni ingin meminjam gaun pernikahan.
"Saya mengatakan kepadanya bahwa saya menghargai pujian itu. Tapi aku merasa tidak nyaman meminjamkan gaunku padanya, bahwa itu sangat sentimental dan aku tidak benar-benar ingin orang lain memakainya," ungkap perempuan tersebut.
"Dia akhirnya malah menyalahkan saya karena merusak pernikahannya dan menyatakan bahwa saya akan menjadi alasan dia kegagalannya memakai gaun cantik saat menikah," tambahnya.
"Saya marah dan mengatakan kepadanya bahwa dia tidak berhak atas pakaian saya hanya karena dia miskin. Pakaian pernikahan lama adalah pilihan saya dan saya terus terang tidak percaya bahwa dia akan mengembalikannya kepada saya," imbuhnya lagi.
Berita Terkait
-
Rayakan Ultah Bertema Masa SMA Sampai Viral, Ussy Sulistiawaty Berharap Momennya Jadi Kenangan
-
Viral, Penumpang KRL Diduga Hendak Berbuat Cabul, Aksinya Gagal Karena Sadar Ada Kamera
-
Suami Perhitungan soal Duit, Istri Dilarang USG saat Kehamilan Pertama, Publik: Bedakan Pak Irit sama Pelit
-
Viral Kakek Sembelih Ikan Harga Selangit, Sang Cucu Ungkap Fakta yang Bikin Elus Dada
-
Viral Kakek Sembelih Ikan Harga Selangit, Sang Cucu Ungkap Fakta yang Bikin Elus Dada
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang