Suara.com - Keluarga Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat (Brigadir J) yang diwakili tim pengacara meminta dilakukan autopsi ulang terhadap jenazah putra mereka untuk mencari kebenaran.
Permintaan itu ditujukan kepada tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengungkap baku tembak antar anggota Polri di rumah dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Inspektur Jenderal Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022), sore.
"Informasinya kami dapat dari media sudah diautopsi, tetapi apakah autopsinya benar atau tidak. Karena ada dugaan dibawah kontrol atau pengaruh kita tidak tahu kebenarannya. Jangan-jangan jeroannya pun sudah tidak ada di dalam, kita tidak tahu. Jadi perlu autopsi ulang sama visum ulang," kata pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, saat membuat laporan di Bareskrim Polri, Jakarta, hari ini.
Mereka membuat laporan mengenai dugaan tindak pidana pembunuhan berencana, dugaan pencurian, dan dugaan peretasan atau penyadapan.
Mengenai siapa terlapor dalam pengaduan itu masih dalam lidik.
Laporan mereka telah diterima dan teregistrasi dengan Nomor: STTL/251/VII/2022/Bareskrim Polri.
Tim pengacara keluarga Brigadir J membawa sejumlah alat bukti, di antaranya "foto. Jadi foto ini ketika polisi lengah dengan alasan mau menambah formalin, maka tiba-tiba para wanita saksi-saksi yang pemberani mereka buru-buru membuka bajunya kemudian memfoto dan memvideokan," kata Kamaruddin.
Foto-foto itu ditunjukkan Kamaruddin kepada sejumlah jurnalis. Foto menunjukkan, di antaranya ada luka sayatan, luka tembak, luka memar hingga tulang rahang patah.
"Kemudian ditemukan lagi luka yang sangat menganga dan masih mengeluarkan darah di bagian perut," kata Kamaruddin.
Timsus belum memberikan tanggapan terhadap laporan keluarga Brigadir J.
Kasus baku tembak antar anggota Polri itu saat ini sedang dalam penyelidikan.
Sebelum timsus dibentuk, polisi mengatakan Brigadir J baku tembak dengan rekannya, Bharada E, di rumah Ferdy Sambo. Baku tembak, sebagaimana dikatakan polisi, bermula dari Brigadir J masuk ke rumah istri Ferdy Sambo dan melakukan pelecehan.
Peristiwa itu segera menjadi perhatian anggota DPR dan mereka mendesak dilakukan penyelidikan untuk mencari titik terang mengenai apa yang sebenarnya terjadi di rumah Ferdy Sambo sore itu.
Kapolri kemudian membentuk timsus untk mengungkapnya. Komnas HAM juga ikut turun tangan menyelidiki, tetapi mereka tidak bergabung dengan tim bentukan kapolri.
Konsultasi ke Dewan Pers
Berita Terkait
-
Mengenang Johnson Panjaitan: Kritik Keras untuk Polri dan Ingatkan 'Potong Kepalanya'
-
Mantan Saksi Ahli Kasus Ferdy Sambo Untungkan Nikita Mirzani, Sebut Tak Ada Pemerasan
-
Jenderal 'Pemecat Sambo' Jadi Penasihat Prabowo: Misi Bersih-Bersih Polri Dimulai?
-
Rekam Jejak Ahmad Dofiri, Jenderal Pemecat Ferdy Sambo yang Kini Dipercaya Prabowo Reformasi Polri
-
Harta Kekayaan Alimin Ribut Sujono: Gagal Jadi Hakim Agung, Pernah Vonis Mati Sambo
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik