- Johnson Panjaitan meninggal dunia pada Minggu, 26 Oktober 2025
- Johnson Panjaitan pernah menjadi pengacara keluarga Brigadir Yosua, polisi yang dibunuh Ferdy Sambo dan kawanannya
- Johnson Panjaitan kritik keras Polri dalam pengusutan kasus pembunuhan Brigadir Yosua
Suara.com - Dunia hukum dan aktivisme Indonesia berduka atas kepergian Johnson Panjaitan pada Minggu, 26 Oktober 2025.
Semasa hidupnya, advokat senior ini dikenal vokal dan tak kenal takut, termasuk saat menjadi bagian dari tim kuasa hukum keluarga Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, polisi yang dibunuh oleh atasannya, Ferdy Sambo.
Salah satu momen yang paling diingat publik adalah ketika Johnson dengan suara berapi-api melontarkan kritik tajam terhadap institusi Polri dalam penanganan kasus pembunuhan tersebut.
Tiga tahun lalu, dalam sebuah episode program Indonesia Lawyers Club (ILC) bertajuk "Buntut Kasus Sambo Kemana-Mana...", Johnson Panjaitan tidak ragu menagih komitmen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan pimpinan Polri saat itu.
Ia mendesak adanya tindakan tegas tanpa pandang bulu terhadap semua anggota yang terlibat dalam skenario rumit kasus tersebut.
"Saya bersama dengan teman-teman tegas. Saya mau menindaklanjuti komitmen dari Pak Sambo pada waktu dia duduk sebagai Kadiv Propam, dan Pak Sigit sebagai Kapolri, potong kepalanya," ujar Johnson dalam forum tersebut.
Yang dimaksud 'potong kepala' oleh Johson adalah pecat pimpinannya jika telah mencoreng institusi Polri. Hal itu pernah dilontarkan Sigit saat menutup pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61, dan Sespimma Polri Angkatan ke-66, 28 Oktober 2021.
Dengan gestur yang lugas dan suara yang lantang, Johnson menyuarakan keresahan publik atas penanganan kasus yang dinilainya lamban dan penuh rekayasa.
Ia secara eksplisit meminta agar para polisi yang terlibat tidak hanya diadili, tetapi juga dipecat dari institusi. Baginya, kasus ini bukan lagi sekadar ulah segelintir oknum, melainkan masalah sistemik yang mengakar.
Baca Juga: Johnson Panjaitan Wafat: Advokat HAM Pemberani, Mobil Ditembak, Kantor Digeruduk Nyali Tak Ciut
"Adili dan pecat polisi yang terlibat. Tidak ada cerita," tegasnya.
"Karena ini bukan lagi oknum, 97 bos! 97!" seru Johnson, merujuk pada puluhan personel polisi yang diperiksa terkait pelanggaran etik dalam kasus Sambo.
Johnson juga menyinggung janji reformasi di tubuh Polri yang telah digaungkan selama bertahun-tahun namun tak kunjung menunjukkan hasil signifikan.
Ia mengkritik narasi yang terus-menerus dibangun seolah institusi sudah berbenah, padahal kasus Sambo membongkar adanya "kerajaan" di dalam Polri yang sulit tersentuh.
Lebih lanjut, Johnson mengingatkan bahwa korban dari kebohongan dan disinformasi dalam kasus ini bukanlah semata-mata Brigadir Yosua dan keluarganya.
Menurutnya, seluruh rakyat Indonesia telah menjadi korban dari sandiwara yang merusak kepercayaan publik terhadap penegakan hukum.
Tag
Berita Terkait
-
Polri Ungkap 38 Ribu Kasus, Tren Baru Narkoba Sasar Anak Muda Dinilai Lebih Mematikan!
-
Ajak Bakar Mabes Polri, TikTokers Laras Faizati Curhat Lewat Surat di Penjara, Begini Isinya!
-
Sekolah Rakyat Libatkan TNI-Polri: Solusi Disiplin atau Justru... ? Ini Kata Mensos!
-
Dharma Pongrekun Beberkan Kunci Reformasi Polri Sesungguhnya Terletak pada Kehendak Kepala Negara
-
Diungkap Polri, Ratusan Anak Edarkan Narkoba jadi Alarm Keras: Narkoba Sudah Acak-acak Generasi Muda
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Pramono Anung Pastikan Kasus Sumber Waras Tuntas, Siap Bangun RS Tipe A di Atas Lahan 3,6 Hektar
-
Kasus Kereta Anjlok Terus Berulang, DPR Minta Kemenhub Lakukan Audit Keselamatan Independen
-
Menhut Raja Juli Minta Maaf ke Warga Papua Usai BKSDA Bakar Mahkota Cenderawasih: Ini Jadi Catatan
-
Prabowo Tak Happy, Mendagri Setrap Pejabat Bojonegoro Gegara Realisasi Belanja Rendah: Jangan Bohong
-
Mulai Dibahas Hari Ini, DPR Berharap Biaya Haji 2026 Turun Lagi Tanpa Mengurangi Kualitas
-
Jatinegara Berdarah: Pria Nekat Tebas Leher Kenalan Gara-Gara Sabu, Ini Motifnya!
-
Nasib Sahroni dan Nafa Urbach di Ujung Tanduk, Sidang Etik MKD Digelar Akhir Bulan Ini
-
Datamaya Consulting Optimalkan Strategi SEO dan SEM untuk Dongkrak Customer Bisnis di Google
-
Dana CSR BI-OJK Diduga Jadi Bancakan, Politisi NasDem Rajiv Ikut Terseret?