Suara.com - Anggota Komisi I DPR Sukamta mengecam aksi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Nogolaid, Kabupaten Nduga, Papua. Ia meminta TNI-Polri segera melancarkan serangan balasan guna memberantas keberadaan mereka di Papua.
Diketahui, ada sembilan warga sipil tewas akibat penembakan yang dilakukan TPNPB-OPM di Nduga.
"Kami mengecam tindakan KKTB Papua Merdeka dan meminta tindakan ini harus segera dihentikan karena masyarakat sipil yang tidak bersalah. Selain itu, TNI-Polri harus segera memberantas KKTB ini agar tidak semakin meluas dan meresahkan masyarakat," ujar Sukamta, Selasa (19/7/2022).
Menurut Sukamta, TNI-Polri perlu mengubah pola pendekatan dalam memberantas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Kelompok Kriminal Teroris Bersenjata (KKTB) di Papua.
Ia meminta TNI-Polri aktif bergerak menyerang mereka sampai ke sarang, tidak hanya menunggu dan bertahan.
"Jika selama ini cenderung defensif dengan pola melindungi objek vital dan membangun pos-pos pengamanan, sudah saatnya TNI-Polri memburu KKTB sampai ke sarangnya. Proses penegakan hukum juga harus mengedepankan peran dan keterlibatan masyarakat sipil agar tidak terjadi salah sasaran," ujar Sukamta.
Sebelumnya, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan keprihatinan dan duka cita yang mendalam atas tewasnya sembilan warga sipil dalam serangan bersenjata yang dilancarkan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Nogolaid, Kabupaten Nduga, Papua.
Satu dari sembilan korban adalah Pendeta Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) bernama Eliaser Baner (54).
"Kami menyampaikan belasungkawa yang dalam atas meninggalnya masyarakat sipil termasuk Pendeta GKII, Pendeta Eliasar Baner. Kiranya keluarga diberikan kekuatan menghadapi peristiwa dukacita yang memilukan ini," ujar Sekretaris Eksekutif PGI Pendeta Henrek Lokra dalam keterangannya, Senin (18/7/2022)
Baca Juga: OPM Bunuh Pendeta dan 8 Warga, PGI Desak Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Kasus Penembakan di Nduga
PGI kata Hendrek meminta pemerintah membentuk tim investigasi independen dalam kasus pembunuhan tersebut.
"Meminta pemerintah untuk membentuk tim investigasi independen untuk melakukan investigasi komprehensif terhadap kejadian pembunuhan masyarakat sipil di Kampung Nogolait, Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga, Papua," tutur Henrek.
Tak hanya itu, Henrek mendorong Gereja-gereja di Tanah Papua untuk terus melakukan upaya kemanusiaan sebagaimana perlu untuk masyarakat Kampung Nogolait, Distrik Keneyam, Kabupaten Nduga dan disekitarnya.
Henrek menyebut PGI juga mendorong TNI-Polri untuk dapat melakukan upaya pencegahan atas kemungkinan terjadinya tindakan pembunuhan serupa ke depan serta bersama dengan seluruh elemen masyarakat menciptakan masyarakat damai dengan pendekatan kultural.
"Kami mendorong koalisi kemanusiaan untuk terus melakukan upaya sebagaimana diperlukan dalam rangka mengungkapkan fakta dan advoaksi kemanusiaan di Tanah Papua kedepan," katanya.
9 Warga Sipil Tewas Dibunuh Teroris OPM
Berita Terkait
-
OPM Bunuh Pendeta dan 8 Warga, PGI Desak Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Kasus Penembakan di Nduga
-
KKB Berulah Lagi, Serang Warga Sipil hingga Tewas di Nduga Papua
-
Bupati Nduga Beri Santunan Rp 400 Juta ke Keluarga Korban Penembakan KKB
-
Bupati Beri Rp 400 Juta untuk Korban Penembakan TPNPB-OPM
-
Satu Korban Penembakan KKB Papua Dimakamkan di Deli Serdang Sumut
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Jerit Pilu dari Pedalaman: Remaja Badui Dibegal Celurit di Jakarta, Tokoh Adat Murka
-
Kasus Korupsi Gula: Charles Sitorus Langsung Dijebloskan ke Lapas, Ini Vonis Lengkapnya!
-
Anggap Ignasius Jonan Tokoh Bangsa, Prabowo Buka-bukaan soal Pemanggilan ke Istana
-
Warga Protes Bau Sampah, Pramono Anung Hentikan Sementara Uji Coba RDF Rorotan
-
Jakarta Siaga! Modifikasi Cuaca Rp200 Juta per Hari Dikerahkan Hadapi Hujan Ekstrem
-
Gubernur Riau Kena OTT KPK, PKB Pasang Badan? Sikap Partai Jadi Sorotan!
-
Prabowo Resmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Apa Kata Warga?
-
Ngaku Anak 'Anker', Begini Curhatan Prabowo di Stasiun Tanah Abang
-
Prabowo: Whoosh Jangan Dihitung Untung-Rugi, yang Penting Bermanfaat untuk Rakyat
-
Inflasi Jakarta Lebih Tinggi dari Nasional? Gubernur DKI Klaim Ekonomi Tetap Terkendali