Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membongkar penyebab banjir dan longsor di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Bencana itu terjadi karena adanya penyempitan badan sungai.
Hal tersebut diungkap oleh Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari. Ia menjelaskan bahwa penyempitan badan sungai terpantau berdasarkan survei udara.
"Penyempitan badan sungai tersebut berdasarkan pantauan survei udara melalui pesawat nirawak," kata Abdul Muhari dalam konferensi pers daring yang dipantau di Jakarta, Selasa (26/7/2022).
Abdul menerangkan penyempitan badan sungai meski dilindungi oleh tanggul, tetap tidak bisa membendung sisi debit hulu ekstrem. Alhasil, tanggul tidak mampu menahan luapan debit air.
Sehingga, faktor utama dari penyempitan badan sungai menjadi catatan penting untuk dilakukan mitigasi jangka panjang.
Dari pengamatan itu, Abdul mengungkapkan kawasan yang tersapu banjir memiliki keunikan, yakni sisi kiri berupa persawahan dan sisi kanan pemukiman. Situasi itu bisa dimanfaatkan pihaknya untuk membuat mitigasi bencana banjir di masa depan.
"Sebenarnya masih bisa kita rekayasa secara keteknikan, baik dari berbasis ekosistem maupun struktur untuk bisa membuat mitigasi bencana banjir di lokasi ini ke masa depan lebih baik lagi," terangnya.
Abdul menjelaskan bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Garut pada 15 Juli 2022, menyebabkan 19.546 jiwa terdampak. Mereka mengungsi di 12 titik pengungsian.
Kabupaten Garut memang memiliki grafik kejadian bencana tanah longsor sangat tinggi karena berada pada kontur berbukit.
Baca Juga: Hujan Intensitas Tinggi Landa Kabupaten Bogor, Akibatkan Longsor dan 3 Rumah Rusak
Dari sisi historis kejadian di BNPB dari tahun 2012 sampai 2021, tanah longsor mendominasi kejadian bencana di Garut dengan 116 kejadian, disusul banjir dan angin puting beliung.
Pola kejadian bencana di Kabupaten Garut mengikuti musim hujan. Secara geografis Kabupaten Garut dibangun atau terletak di daerah kawasan yang dikelilingi perbukitan dengan kecuraman cukup tinggi.
Sehingga ekosistem di daerah perbukitan yang harus dijaga, supaya daerah resapan air di hulu dan daerah aliran sungai yang terkonservasi dengan baik bisa mengurangi risiko bencana banjir.
Selain intensitas hujan yang cukup tinggi, tutupan lahan hijau di daerah hulu yang makin berkurang. Dari citra satelit mulai tahun 2000 hingga 2022, daerah resapan air makin menipis.
BNPB mendukung pemerintah daerah dalam upaya penanaman kembali dan penghijauan kembali dilakukan untuk solusi jangka panjang agar terhindari dari banjir. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Hujan Intensitas Tinggi Landa Kabupaten Bogor, Akibatkan Longsor dan 3 Rumah Rusak
-
BNPB: Potensi Bencana Meningkat pada Bulan Juli-September 2022
-
BNPB: Potensi Bencana Meningkat di Juli- September 2022
-
Korban Banjr Garut yang Tinggal di Sempadan Sungai Bakal Dipindahkan, Pemkab Siapkan Lahan
-
4328 Rumah Terdampak Akibat Banjir Bandang yang Terjang Garut, Kerugian Mencapai Rp 17 Miliar
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
Terkini
-
Di Balik Ledekan Menkeu Purbaya ke Rocky Gerung, Malah Diduga Sarkas pada Jokowi
-
Bikin Gempar Warga Cipayung, Polisi Buru Orang Tua Pembuang Bayi di Waduk Cilangkap
-
Soal Kemungkinan Periksa Ketua Umum PBNU Gus Yahya dalam Kasus Haji, Begini Jawaban KPK!
-
YLBHI Desak Tim Independen Komnas HAM Dkk Usut Dugaan Pelanggaran HAM Berat pada Kerusuhan Agustus
-
KPK Dalami Dugaan Jual Beli Kuota Haji Melalui Pemeriksaan Ustaz Khalid Basalamah
-
YLBHI Soroti Ada Apa di Balik Keengganan Pemerintah Bentuk TGPF Ungkap Kerusuhan Agustus 2025?
-
75 Persen Bansos Triwulan III Sudah Tersalur, Mensos Akui Masih Ada Bantuan Nyangkut!
-
YLBHI Ingatkan Prabowo: Calon Kapolri Baru Harus Jaga Independensi, Bukan Alat Politik atau Bisnis!
-
KPK Akui Periksa Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Haji Soal Uhud Tour Miliknya
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung