Suara.com - Peristiwa 27 Juli 1996 yang terjadi di kantor Partai Demokrasi Indonesia (PDI) menjadi salah satu peristiwa berdarah yang kelam di era Orde Baru. Manajer Riset dan Program, The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research (TII), Arfianto Purbolaksono menilai seharusnya peristiwa tersebut menjadi pengingat bagi bangsa untuk menegakkan demokrasi seutuhnya.
Arfianto mengatakan kalau penegakan demokrasi seharusnya dapat dimulai dari internal partai. Menurutnya, penegakan demokrasi di internal partai sangat penting mengingat partai politik merupakan institusi demokrasi yang memiliki peran untuk melakukan rekrutmen jabatan publik.
Akan tetapi, Arfianto melihat permasalahannya saat ini ialah di mana kekuasaan di internal partai politik, hanya dikuasai oleh segelintir elit partai saja. Dengan begitu, muncul konsekuensi nihilnya demokrasi di internal partai politik yang menyebabkan keputusan-keputusan politik, terutama dalam hal rekrutmen bagi pejabat publik, dikuasai oleh sekelompok orang.
"Berdasarkan hasil Studi TII tahun 2021 yang juga membahas tentang pentingnya reformasi internal partai politik, akibat dari tidak adanya demokrasi di internal partai menyebabkan langgengnya praktik dinasti politik. Hal itu berimbas pada kondisi persaingan politik yang terbatas pada kelompok yang memiliki afiliasi dengan elit partai," kata Arfianto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/7/2022).
"Selain itu, muncul juga permasalahan politik transaksional dan mahar politik untuk mendapatkan tiket pencalonan dari partai politik, yang pada akhirnya menyebabkan biaya politik yang sangat mahal," sambungnya.
Arfianto lantas mengatakan bahwa Peristiwa 27 Juli merupakan salah satu tonggak dan momentum untuk kita sebagai bangsa mengoreksi praktik demokrasi yang sedang berjalan. Ia menerangkan bahwa jika 26 tahun lalu Indonesia mencoba mengoreksi praktik demokrasi yang berjalan di era Orde Baru, sudah selayaknya saat ini bangsa juga melihat praktik demokrasi yang sedang berjalan.
"Oleh karena itu, untuk memperbaiki kondisi demokrasi saat ini perlu salah satunya dimulai dengan penguatan demokrasi internal partai. Salah satu cara untuk memperkuat demokrasi internal partai adalah dengan memperbaiki mekanisme rekrutmen untuk jabatan politik," tuturnya.
"Rekrutmen politik harus mengedepankan sistem meritokrasi, kesetaraan gender, dan keterwakilan, daripada hanya memenuhi kepentingan dinasti atau transaksi semata."
Baca Juga: 4 Makanan untuk Ibu Hamil Jenis Sayuran dan Buah, Lengkap dengan Khasiatnya
Berita Terkait
-
Puan Maharani Kenang Peristiwa Suram Kudatuli, Orang-orang Terluka Lari ke Rumahnya: Saya Masih Kuliah, Keluar Susah!
-
Ketika Puan Maharani Melihat Banyak Orang Datang ke Rumahnya dalam Kondisi Terluka di Peristiwa Kudatuli
-
Puan Maharani Cerita Momen Mencekam Detik-detik Tragedi Kudatuli
-
Peringati Tragedi Kudatuli, Ribka Tjiptaning: Usut Terus, Aktor Intelektual Masih Berkeliaran Tanpa Proses Hukum
-
Kenang Tragedi Kudatuli, PDIP Gelar Tabur Bunga Di Kantor DPP Pagi Ini
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Tim UGM Temukan Penyakit Kulit dan Diare Dominasi Korban Bencana Sumatra
-
Soroti Pengibaran Bendera GAM di Lhokseumawe, Trubus: Itu Bentuk Pengingkaran Perdamaian!
-
Menteri Ara Patok Syarat Ketat: Huntap Sumatera Harus Bebas Banjir, Aman, hingga Dekat Fasum
-
Kena Libur Natal? SIM dan STNK yang Habis Tetap Bisa Diurus, Ini Jadwalnya
-
Puncak Arus Balik Libur Natal, KAI Daop 1 Jakarta Layani 44 Ribu Penumpang Hari Ini
-
Jakarta Pusat Diamuk Angin Kencang, Puluhan Pohon Tumbang Hingga Dini Hari
-
Ragunan Diserbu Wisatawan, Puncak Kunjungan Libur Natal 2025 Tembus 50 Ribu Orang
-
Jakarta Masih Diguyur Hujan Jelang Akhir Pekan
-
Bangunan Parkir 2 Lantai Runtuh di Koja, Polisi Turun Tangan Selidiki
-
TNI Bubarkan Aksi Bawa Bendera GAM di Aceh, Satu Orang Terciduk Bawa Pistol dan Rencong