Suara.com - Kontak dengan binatang seperti jerapah, kanguru dan gajah akan dibatasi bagi pengunjung ke kebun binatang di negara bagian Victoria, termasuk Melbourne. Alasannya karena kekhawatiran masuknya penyakit mulut dan kuku (PMK) ke Australia.
Kekhawatiran PMK di Australia saat ini tinggi menyusul adanya wabah PMK di Bali, sebagai salah satu tujuan utama turis asal Australia.
Zoos Victoria, lembaga yang mengurus beberapa kebun binatang di negara bagian Victoria seperti 'Melbourne Zoo', 'Werribee Zoo' serta 'Healesville Sanctuary' mengirimkan pesan agar mereka menutup jalan pengunjung menuju kandang gajah.
Keputusan ini menurut mereka diambil setelah melewati pertimbangan untuk mengurangi risiko terhadap binatang yang melakukan "kontak dengan tanah yang bisa dibawa oleh pengunjung masuk ke kebun binatang."
Tempat bagi jerapah, kanguru dan gajah, di mana sebelumnya pengunjung bisa berada di dekat hewan-hewan tersebut, sekarang akan ditutup sementara,
"Kami sudah melakukan pemantauan serius mengenai wabah tersebut dan memutuskan untuk memberi perlindungan lebih besar bagi hewan yang kami miliki," kata Direktur Eksekutif Zoos Victoria Jenny Gray kepada ABC.
"Kami memiliki sejumlah binatang yang harus kami lindungi."
Menunggu 48 jam sejak tiba dari Indonesia
Dr Gray mengatakan binatang berkuku keras seperti jerapah, antelop, gajah atau babi sangat rentan.
Dia mengatakan juga staf kebun binatang masih belum yakin akan dampak PMK terhadap binatang seperti kanguru, walabie dan spesies asli Australia lainnya, hal yang membuat mereka juga memutuskan untuk menutup akses.
Baca Juga: Produksi Susu Sapi di Jatim Anjlok 8,3 Persen Terdampak Wabah PMK
Zoos Victoria juga meminta siapa saja yang memiliki hewan ternak, kecuali kuda, untuk tidak mengunjungi kebun binatang.
Siapa saja yang baru kembali dari Indonesia juga diminta untuk menunggu setidaknya 48 jam sebelum mengunjungi kebun binatang.
Keset sanitasi sekarang sudah digunakan di bandara internasional termasuk di Melbourne, namun Zoos Victoria belum memutuskan untuk menggunakan hal tersebut di pintu masuk kebun binatang milik mereka.
Dr Gray mengatakan bila ada penyebaran wabah PMK maka akan tergantung pada pemerintah untuk menentukan nasib hewan yang ada di kebun binatang.
"PMK sudah berhasil diberantas dari Australia sebelumnya," katanya.
"Saya yakin pasti sudah ada strategi yang akan diterapkan yang akan membatasi penyebaran dan akhirnya menghilangkan keseluruhan wabah tersebut."
Berita Terkait
-
Calon Pelatih Timnas Indonesia Menyebar di Eropa dan Asia, Siapa Saja?
-
Manufaktur Indonesia Tetap Tangguh di Tengah Badai Global, Apa Rahasianya?
-
Alasan Jay Idzes Cs Disanjung Pelatih Meski Sassuolo Takluk 0-2 dari Como
-
5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
-
Respons Berkelas Joshua Zirkzee Akhiri 8 Bulan Puasa Gol di Manchester United
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
-
Profil John Herdman, Pesaing Van Bronckhorst, Calon Pelatih Timnas Indonesia
-
Info A1! Orang Dekat Giovanni van Bronckhorst Bongkar Rumor Latih Timnas Indonesia
-
4 HP Snapdragon Paling Murah, Cocok untuk Daily Driver Terbaik Harga mulai Rp 2 Jutaan
-
Dirumorkan Latih Indonesia, Giovanni van Bronckhorst Tak Direstui Orang Tua?
Terkini
-
Tinjau Langsung Kondisi Terdampak Bencana, Prabowo Bertolak ke Sumatra Pagi Ini
-
Tragedi Sumatra: 442 Orang Tewas, 402 Hilang dalam Banjir dan Longsor Terkini
-
Korban Jiwa Bencana di Agam Tembus 120 Orang, Puluhan Lainnya Masih Hilang
-
Sadis! Komplotan Perampok di Tangsel Keroyok Korban, Disekap di Mobil Sambil Dipaksa Cari Orang
-
AHY Pimpin Penyelamatan Korban Banjir Sumatra, Ungkap Penyebabnya Topan Tropis Langka
-
PBNU Makin Panas, Wasekjen Sebut Pemecatan Gus Yahya Cacat Prosedur: Audit Belum Selesai
-
Tangis Ira Puspadewi Kenang Gelapnya Kamar Penjara: Dihindari Teman, Cuma Bisa Ngobrol Sama Tuhan
-
Legislator Nasdem Minta Gelondongan Kayu Pasca-banjir Sumatera Diinvestigasi
-
Update Bencana Sumatera: Korban Meninggal Dunia Jadi 442 Orang
-
Wasekjen PBNU Skakmat Syuriyah: Aneh, Gus Yahya Dipecat Dulu Baru Dicari Faktanya