Suara.com - Masalah penerima beasiswa LPDP di Inggris yang tidak pulang lantaran ingin menghindari bayar pajak bahkan menikmati fasilitas gratis, sedang menjadi trending topic dan menuai pro kontra di kalangan warganet Twitter.
Perbincangan tersebut bermula dari postingan akun Twitter @Veri*****ntur yang kemudian menjadi viral. Akun ini membagikan tangkapan layar pesan WhatsApp, di mana postingannya telah mendapatkan puluhan ribu tanda suka warganet.
Dalam tangkapan layar pesan itu, seseorang bercerita bahwa ada banyak penerima beasiswa LPDP luar negeri yang tidak pulang ke Indonesia. Penerima beasiswa itu bahkan rela kerja kasar di Inggris demi menghindari pajak.
Cuitan itu langsung memicu pro kontra dan mendapatkan beragam respons dari warganet. Seorang warganet menyarankan bahwa beasiswa LPDP lebih baik dihapus dan diganti dengan beasiswa untuk anak-anak sekolah dasar di daerah terpencil.
"Hahaha udah gak usah ada itu elpidipi. Mending buat sekolahin anak-anak SD daerah terpencil, perbaikan infrastruktur pendidikan, sama honor guru-guru. Katanya mau dapet bonus demografi. Kalo anak-anak sekarang susah sekolah, dapetnya bencana demografi nanti," saran warganet.
Pendapatnya ini kemudian dibalas oleh warganet lain yang mengatakan jika LPDP bisa tetap ada. Dengan catatan, fokus pada pendidikan keilmuan, bukan pendidikan profesional seperti MBA.
"LPDP tetap perlu, cuma fokuskan pada pendidikan keilmuan/sains, bukan pendidikan profesional seperti MBA. Selain itu hilangkanlah pendidikan di negara super mahal AS, Inggris, dan Australia, dan pindahkan ke negara Eropa kontinental yang murah seperti Jerman, Austria dan Swiss," saran yang lain.
Ainun Najib, praktisi teknologi informasi dan penggagas situs KawalPemilu.org juga turut merespons masalah beasiswa LPDP ini.
"Kembali bersyukur alhamdulillah rezeki beasiswa 19 tahun lalu bukan dari uang pajak rakyat Indonesia. Jadi ketika saya kini belum 'pulang' demi pendidikan anak-anak tidak sampai dicela begini," tulisnya.
Baca Juga: Cara Xiaomi Kurangi Limbah Elektronik di Indonesia
"Btw LPDP ada syarat pulang sih, jadi memang tidak patut kalau nggak pulang," lanjutnya melalui akun Twitter @ainunnajib.
Adapun, seorang warganet justru mengatakan bahwa penerima beasiswa LPDP yang tidak pulang bukan menjadi masalah lantaran tidak adanya penentuan persyaratan.
"Bukan membenarkan yang tidak pulang (saya pribadi bukan LPDP tapi pulang). Tapi kontribusi penerima LPDP gak ditentukan pulangnya atau tidak. Payoff dari investasi intangible gak pasti cepat. Kalau dia berkarire di luar dan kemudian balik setelah dapat pengalaman, it pays off," komentar warganet.
Sementara itu, akun @LPDP_RI merespon cuitan viral @VeritasArdentur. Mereka memberikan informasi terkait alumni beasiswa LPDP yang wajib berada di Indonesia paling lambat 90 hari dari hari kelulusan.
"Halo @VeritasArdentur, terima kasih atas perhatiannya kepada LPDP. Terkait keluhan Awardee tidak kembali ke Indonesia, ini memang menjadi isu yang banyak jadi perhatian di kalangan masyarakat, untuk menanggapinya kami sampaikan beberapa hal berikut:.
Guna meminimalkan terjadinya pelanggaran tidak kembali ke Indonesia setelah studi, LPDP telah bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Imigrasi untuk menelusuri keberadaan para Awardee.
Berita Terkait
-
Cara Xiaomi Kurangi Limbah Elektronik di Indonesia
-
Kronologi Masalah Beasiswa LPDP yang Jadi Trending Topic di Twitter
-
Tak Fokus ke Vietnam, Timnas Indonesia U-16 Pantang Anggap Remeh Filipina dan Singapura di Piala AFF U-16 2022
-
Viral Pria Joget Erotis Disawer Cewek Ternyata Acara Ultah, Sudin Parekraf Jaksel: Biasalah Pesta, Terus Dia Buka Baju
-
Bukan Main, Datang ke Nikahan Mantan Perempuan Sumbang Lagu Berjudul 'Aku Bukan Jodohnya', Warganet: Enggak Menghargai
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Gempa Magnitudo 6,5 Leeward Island, BMKG: Tidak Ada Potensi Tsunami di Indonesia
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda