Suara.com - Jemaah yang sakit dan dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi maupun Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) sampai operasional haji berakhir tetap menjadi tanggung jawab pemerintah hingga mereka dipulangkan ke Tanah Air.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab saat ditemui tim Media Center Haji di Makkah, Arab Saudi, Minggu (1/8/2022).
"Kalau operasional haji selesai jamaah tetap sakit akan diserahkan ke KJRI dan berkoordinasi dengan RS terdekat apakah di Madinah, Makkah atau Jeddah. Setelah itu kita pantau perkembangannya sampai sembuh atau dinyatakan boleh pulang maka KJRI serahkan ke kita dan kita akan antar sampai ke rumah," kata Saiful.
Direktorat Pelayanan Haji Dalam Negeri Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama yang nantinya akan memulangkan jemaah haji ke daerahnya hingga sampai ke rumah jemaah.
Terkait proses pemulangan jemaah, pihaknya akan terus berkoordinasi sampai operasional haji selesai. Kemudian, dari Ditjen PHU akan terus memantau kondisi jemaah apakah boleh pulang atau belum.
Jika sudah diperbolehkan pulang maka PHU akan berkoordinasi dengan petugas di wilayah jemaah dan nantinya akan diantar pulang hingga ke rumah dengan pendampingan dari Ditjen PHU.
Operasional Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daerah Kerja (Daker) Mekkah akan ditutup pada 5 Agustus 2022 seiring dengan pemberangkatan terakhir jemaah haji dari Makkah ke Madinah sehingga jika masih ada jemaah yang dirawat akan dipindahkan ke KKHI Madinah.
Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah Muhammad Imran mengatakan saat ini masih ada 23 jemaah yang dirawat di RS Arab Saudi dan 10 jemaah dirawat di KKHI Mekkah.
"Kebanyakan mereka masih dirawat karena stroke maupun operasi jantung, saat ini masih tunggu masa pemulihan. Kita doakan mereka semoga pulih dan segera kembali ke Tanah Air," kata Imran.
Baca Juga: Cerita di Balik Raudhah dan Makam Nabi Muhammad SAW
Lebih lanjut Imran mengatakan, jemaah haji 2022 yang dirawat di KKHI Mekkah sebagian besar mempunyai komorbid atau penyakit penyerta yang berat seperti diabetes, hipertensi maupun penyakit jantung.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam
-
3 Fakta Viral Lutung Jawa Dikasih Napas Buatan Petugas Damkar, Tewas Tersengat Listrik di Sukabumi!
-
Bos Gudang Garam Orang Kaya Nomor Berapa di Indonesia versi Forbes? Isu PHK Massal Viral
-
UU Perlindungan Anak Jadi Senjata Polisi Penjarakan Delpedro Marhaen, TAUD: Kriminalisasi Aktivis!
-
Akhirnya Terjawab! Inilah Penyebab SPBU Swasta Kehabisan BBM, Sementara Pertamina Aman