Suara.com - Berada di tanah suci selama hampir 45 hari, jemaah haji Indonesia tidak perlu mengkhawatirkan makanannya setiap hari. Sebab, pemerintah Indonesia kali ini menyediakan konsumsi untuk jemaah tiga kali sehari yang dimasak langsung oleh juru masak asal Tanah Air.
Dengan berbagai menu konsumsi yang telah disediakan setiap harinya, jemaah haji yang berasal dari berbagai daerah, bahasa dan selera itu pun harus menerima segala menu yang telah disajikan terdiri dari nasi, lauk dan sayur.
"Alhamdulillah, makanannya enak sama dengan cita rasa Indonesia. Makanan tiga kali sehari yang diberikan, dapat mengurangi biaya kita membeli makanan lagi. Jadi kita fokus ibadah saja," ujar jemaah haji asal Makasar/UPG 07, Aswandi, kepada tim MCH, Kamis (4/8) di paviliun Bandara Pangeran Muhammad bin Abdul Aziz Madinah sebelum pemberangkatan jemaah ke tanah air.
Namun, lanjut Aswandi asal Kota Bau Bau Sulawesi Utara ini, menu yang disajikan tidak bervariatif sehingga ia dan jamaah lainnya dari daerah asalnya.
"Kalau di Makassar itu, suka yang bersantan dan sambal. Nah di sini tidak ada itu. Jadi kami sangat merindukan sambal di setiap menu yang disajikan," katanya.
Namun kalau untuk nasi, diakuinya sudah pas bisa disantap jemaah lanjut usia (lansia). Meski kalau di Kota Makkah nasinya sedikit, berbeda dengan di Madinah nasinya banyak jadi mengenyangkan.
"Syukurnya sebagian jemaah ada membawa makanan sambal dari rumah, jadi kalau gak suka dengan lauk yang diberi kami bisa tambahkan dengan sambal itu. Pernah juga kemarin dikasih lauk daging tapi potongannya gede, dan begitu dipotong-potong dagingnya masih merah," akunya.
Selama ini, katanya ia menginginkan ada sayur kol, kacang panjang, ikan teri dengan sambal dan sekali-sekali ada ikan asin.
"Kalau menunya daging saya tidak pernah makan, kalau ikan patin ukurannya terlalu besar. Semoga di musim tahun depan menu-menu makanan yang disajikan lebih bervariasi selera nusantara," imbuhnya.
Baca Juga: Jadwal Kepulangan Jemaah Haji Indonesia, Sabtu 6 Agustus 2022
Hal yang sama juga dikatakan jemaah dari UPG tersebut, Arianti Rauf. Ia bersyukur ada makanan yang diberikan tiga kali sehari, tapi karena berbeda selera ia sudah mempersiapkan alat masak dari rumah.
"Saya beli sayur yang ada jual dekat hotel di Makkah. Karena menunya jarang ada kuah dari sayur. Kalau terus daging dan ikan, bosan juga," ucapnya.
Jamaah embarkasi KNO 06, Fuad Iskandar, mengatakan, secara umum konsumsi bagi jemaah haji selama 42 hari di Makkah dan Madinah itu sudah baik dari sisi kualitas dan jenis pilihan menu nya.
"Tetapi mengenai perbedaan cita rasa di berbagai negeri di Indonesia, khususnya di Sumatera yang membutuhkan rasa rempah dan sambal. Tidak sesuai dengan menu yang disajikan yang selalu flat, datar dan gak ada riak-riak rasa," imbuhnya.
Kemarin saat di Arafah, kata Fuad, jemaah pernah dapat makanan dengan menu gulai ayam dan kari kambing yang di-packing bagus.
"Itu saja sudah memuaskan, rasanya mengena. Cita rasa Sumatera, ada santannya. Tapi kalau di Makkah tidak pernah dapat menu kayak itu, apakah catering-nya berbeda," ucapnya.
Berita Terkait
-
Jadwal Kepulangan Jemaah Haji Indonesia, Sabtu 6 Agustus 2022
-
Hujan Deras Iringi Kepulangan Jemaah Haji Indonesia di Madinah
-
Cerita Menggetarkan Para 'Srikandi' Daker Bandara Layani Tamu Allah
-
Keberuntungan Kloter SOC 43: Bisa Menyentuh Ka'bah
-
Alhamdulillah! Jemaah Kini Bisa Sentuh Ka'bah dan Cium Hajar Aswad
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
'Cuma Buat Nakut-nakutin', Menteri Hukum Bongkar Modus Pencatutan 'Bos Palsu' di Balik Perusahaan
-
Terseret Korupsi hingga Dioperasi Ambeien, Istri Nadiem Curhat: Anak-Anak Tiap Hari Mencari Ayahnya
-
Islah di Menit Akhir? Mardiono dan Agus Suparmanto Bersatu Pimpin PPP
-
Aksi Perlawanan Menggema: Tuntut UU Ketenagakerjaan Berpihak ke Buruh!
-
Warga Dukung Pemekaran Kelurahan Kapuk: Semoga Urusan KTP Tak Lagi Ribet dan Bolak-balik
-
Perwira Junior Berpeluang Isi Jabatan Strategis, Prabowo Mau Hapus Kultur Senioritas di TNI?
-
Target Puncak Emisi Indonesia Mundur ke 2035, Jalan Menuju Net Zero Makin Menantang
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?