Suara.com - Dinas Pendidikan Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur melaporkan data anak yang mengalami kekerdilan di daerahnya. Tercatat ada 150 anak PAUD di Kota Kupang yang masuk dalam kategori anak yang alami kekerdilan.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang, Dumuliahi Djami berdasarkan data yang dilakukan pihaknya.
"Sesuai hasil pendataan yang dilakukan Dinas Pendidikan Kota Kupang bahwa saat ini ada 150 orang anak PAUD yang masuk dalam kategori anak yang menderita kekerdilan," kata Dumuliahi Djami di Kupang, Selasa (9/8/2022).
Dumuliahi Djami menjelaksan bahwa beberapa waktu lalu Dinas Pendidikan telah melakukan identifikasi di 294 lembaga PAUD di Kota Kupang. Hasilnya ditemukan ada 150 orang anak yang mengalami kekerdilan.
Ia mengatakan 150 orang anak yang mengalami kekerdilan itu terdapat di lembaga pendidikan PAUD yang tersebar di enam kecamatan di Kota Kupang.
Rinciannya, anak PAUD yang mengalami kekerdilan di wilayah Kecamatan Alak terdapat 96 orang anak, Kecamatan Kelapa Lima terdapat 21 orang anak, Kecamatan Kota Lama 14 orang anak dan Kecamatan Maulafa dan Kota Raja masing-masing memiliki tiga anak PAUD yang mengalami kekerdilan.
Dumuliahi Djami mengatakan bahwa jumlah anak PAUD yang mengalami kekerdilan di Kecamatan Oebobo mencapai 13 orang anak.
Menurutnya, Dinas Pendidikan tidak sebatas pendataan terhadap anak-anak PAUD yang mengalami kekerdilan. Namun juga melakukan intervensi melalui sosialisasi dari pihak sekolah kepada para orang tua anak, terkait kemandirian pendampingan anak-anak yang mengalami kekerdilan selama 1.000 hari ke depan.
Selain itu, dilakukan pula pemberian makanan tambahan setiap bulan bagi anak-anak PAUD serta melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak melalui pemeriksaan kesehatan secara rutin di sekolah.
Baca Juga: Identitas Mayat Terbakar di Kupang Belum Diketahui, Polisi Periksa Percakapan Terakhir Dalam HP
"Dalam pemeriksaan kesehatan yang dilakukan enam bulan sekali melakukan pengukuran berat dan tinggi badan anak secara mandiri yang dilakukan petugas kesehatan dari Puskesmas setempat," kata Dumuliahi Djami.
Ia menjelaskan pihak sekolah secara rutin memberitahukan status gizi anak kepada para orang tua setelah pihak Puskesmas melakukan pemeriksaan terhadap anak-anak PAUD.
Dia berharap agar para orang tua siswa berbagai lembaga pendidikan di daerah itu untuk memperhatikan secara serius terhadap kebutuhan gizi anak secara dini agar tidak mengalami kurang gizi dan menderita kekerdilan. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Identitas Mayat Terbakar di Kupang Belum Diketahui, Polisi Periksa Percakapan Terakhir Dalam HP
-
Sadis! Mayat Lelaki Ditemukan Hangus Terbakar, Jasad Dibuang Ke Kali Mati
-
Nunik Sedang Sambutan, Tiba-tiba Ratusan Guru PAUD Lampung Timur Bentangkan Poster dan Teriak: Naikkan Insentif
-
Sopir Mobil Pikap Ditemukan Tewas, Mulut Penuh Darah
-
Balita yang Dibuang di Sidakarya Denpasar Ternyata Juga Dicabuli Pacar Ibunya
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka