Suara.com - Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi telah menempuh proses asesmen psikologis dari pihak Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) pada Selasa (9/8/2022) kemarin.
Mengejutkannya, istri Ferdy Sambo tersebut tak banyak menanggapi pertanyaan alias bungkam saat menempuh asesmen dari tim LPSK.
Adapun kini sang suami, yakni Ferdy Sambo telah ditetapkan sebagai tersangka dan disebut sebagai otak pembunuhan Brigadir J pada awal Juli lalu.
Lantas, ada apa di balik bungkamnya istri Ferdy Sambo tersebut? Berikut deretan fakta selengkapnya.
1. Putri mengaku masih trauma, menolak wawancara
Hasto Atmojo Suroyo selaku ketua LPSK mengatakan Putri menolak asesmen yang ditawarkan oleh pihaknya. Tim LPSK sebelumnya sempat menyambangi Putri di rumahnya yang berlokasi di Jakarta Selatan untuk meminta permohonan penyelenggaraan asesmen psikologis.
Namun, tim LPSK harus pulang dengan tangan hampa lantaran Putri menolak untuk dilakukan asesmen.
"Beberapa permohonan wawancara berkaitan dengan kondisi psikologis maupun psikiatrinya bu P (Putri) ya. Tapi tetap tidak dijawab," kata Hasto dihubungi wartawan, Rabu (10/8/2022).
Hasto mengungkap bahwa penolakan tersebut didasari oleh dalih Putri sambo masih mengalami trauma.
Baca Juga: Keselamatan Bharada Eliezer Harus Jadi Prioritas, Mahfud MD: Beri Perlindungan dari Bahaya Diracun
2. Pihak LPSK sempat menawarkan keterangan tertulis
Tim asesmen LPSK juga sempat menawarkan alternatif asesmen berupa keterangan tertulis dari istri Ferdy Sambo tersebut.
Sayangnya, tawaran tersebut juga tak digubris oleh istri Ferdy Sambo sehingga membuat pihak LPSK harus merelakan pulang tanpa menggali keterangan penting.
"Apakah sebaiknya tertulis misalnya pertanyaannya tertulis jawabannya tertulis tidak direspons juga," ujar Hasto.
3. Kesimpulan LPSK: Putri tidak perlu perlindungan
Lantaran sang istri Ferdy Sambo memilih bungkam, LPSK tiba pada sebuah kesimpulan. Mereka menyimpulkan bahwa Putri tak butuh perlindungan dari pihak LPSK.
Tag
Berita Terkait
-
Keselamatan Bharada Eliezer Harus Jadi Prioritas, Mahfud MD: Beri Perlindungan dari Bahaya Diracun
-
DPR Dikritik Tak Banyak Bersuara Soal Tewasnya Brigadir J, Komisi III Bereaksi Keras Ingatkan Mahfud Tak Asal Bicara
-
Video Lawas Ferdy Sambo: Kalau Ada Masalah Keluarga, Senjata Anggota Harus Dicabut Agar Tidak Merusak Institusi
-
Istri Irjen Ferdy Sambo Disebut Terancam Ikut Terjerat Pidana
-
Seperti Kaidah Jurnalistik, Kadiv Humas Polri Jelaskan Keterangan Awal Polisi Tembak Polisi Sesuai Fakta dari Sumber TKP
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Mardani Ali Sera Dicopot dari Kursi Ketua PKSAP DPR, Alasannya karena Ini
-
Melihat 'Kampung Zombie' Cililitan Diterjang Banjir, Warga Sudah Tak Asing: Kayak Air Lewat Saja
-
Jakarta Dikepung Banjir: 16 RT Terendam, Pela Mampang Paling Parah Hingga 80 cm
-
Program SMK Go Global Dinilai Bisa Tekan Pengangguran, P2MI: Target 500 Ribu Penempatan
-
21 Tahun Terganjal! Eva Sundari Soroti 'Gangguan' DPR pada Pengesahan RUU PPRT: Aneh!
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru
-
Jejak Hitam Eks Sekretaris MA Nurhadi: Cuci Uang Rp308 M, Beli Vila-Kebun Sawit Atas Nama Orang Lain
-
Jaksa KPK Ungkap Pertarungan Gengsi dengan Penasihat Hukum di Kasus Hasto Kristiyanto
-
Sebut Indonesia Darurat Bullying, Puan Siapkan Panggilan Menteri dan Tim Psikolog
-
Pembahasan KUHAP Diperkarakan ke MKD, Puan Sebut DPR Sudah Libatkan Banyak Pihak: Prosesnya Panjang