Suara.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengantongi data digital video recorder (DVR) kamera pengawas atau CCTV mengenai peristiwa penembakan Brigadir J, yang sebelumnya diklaim rusak.
CCTV pada peristiwa penembakan Brigadir J disebut penting guna proses pengungkapannya.
Data DVR diperoleh Komnas HAM saat melakukan pemeriksaan terhadap Pusat Laboratorium (Puslafor) Polri pada Rabu (10/8/2022).
Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, mengatakan mereka diberikan data dari 5 DVR.
"Soal DVR, kaitannya dengan rekaman CCTV jadi ada 5 DVR tadi yang disampaikan infonya, datanya ke Komnas HAM," kata Beka kepada wartawan di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat.
Sementara itu, Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, menjelaskan kepada Puslafor Polri mereka mendalami proses uji digital forensik mengenai kerusakan CCTV tersebut.
"Kami diberitahu metodenya apa, yang rusak apa, kalau ada yang rusak, kami dikasih cukup detail. Itu juga kami, bagaiamana mereka melakukan proses terhadap DVR," jelas Anam.
Meski demikian Beka dan Anam tidak menjelaskan DVR CCTV yang diperolehnya dari rumah dinas Ferdy Sambo, atau tidak.
"Sekarang sedang diproses, hasilnya sudah disampaikan kepada kami, nanti kami akan umumkan di kesimpulan kami," kata Anam.
Baca Juga: IPW: Istri Ferdy Sambo Bisa Ikut Terjerat Pidana
Soal CCTV Versi Polisi
Sebelumnya mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Pol Ferdy Sambo diduga melanggar prosedur penanganan tempat kejadian perkara tewasnya Brigadir J di rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Menurut Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan, pelanggaran prosedural itu seperti tidak profesional dalam penanganan olah TKP dan mengambil CCTV.
“Tadi kan disebutkan dalam melakukan olah TKP, seperti Pak Kapolri sampaikan terjadi, misalnya, pengambilan CCTV dan lain sebagainya," ujar Dedi di Mabes Polri, Sabtu (6/8) malam lalu.
Diketahui, Ferdy Sambo termasuk dalam daftar 25 personel Polri yang melakukan pelanggaran prosedur, tidak profesional menangani TKP Duren Tiga.
Kekinian Ferdy Sambo telah ditetapkan sebagai tersangka karena diduga memerintah Bharada E menembak Brigadir J.
Berita Terkait
- 
            
              Polri Pastikan akan Umumkan Motif Pembunuhan Brigadir J yang Dilakukan Ferdy Sambo
- 
            
              IPW: Istri Ferdy Sambo Bisa Ikut Terjerat Pidana
- 
            
              Anggota Brimob Terpantau Bawa Koper Terkait Brigadir J ke Bareskrim
- 
            
              Penyelidikan Penembakan Brigadir J Akan Distop
- 
            
              Arti Brigadir dan Bharada dalam Pangkat Polisi, Lebih Tinggi Mana?
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
- 
            
              Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
- 
            
              Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
- 
            
              Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
- 
            
              Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
- 
            
              Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
- 
            
              Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
- 
            
              Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
- 
            
              Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
- 
            
              Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
- 
            
              Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
- 
            
              Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
- 
            
              PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
- 
            
              Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
- 
            
              88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?