Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali memuji Puan Maharani. Pujian itu dilontarkan Ali menanggapi rencana Ketua DPP PDI Perjuangan itu melakukan safari politik ke para ketua umum parpol.
Diketahui, sebelum merealisasikan silaturahmi ke para ketum parpol, Puan Maharani lebih dulu membentuk tim advance dalam rangka menyiapkan dan melakukan komunikasi awal.
Menurut Ali, sebagai kader PDIP sekaligus Ketua DPR RI dan mantan menteri koordinator, Puan tentu memiliki pengalaman yang cukup mumpuni.
Terlebih melihat latar belakang partainya, yakni PDIP yang merupakan partai pemenang Pemilu 2019 dan bisa mencalonkan capresnya sendiri tanpa berkoalisi.
"Ibu Puan, apa yang kurang dari Ibu Puan?" kata Ali saat dihubungi, Kamis (11/8/2022).
Mengenai pertanyaan yang disampaikannya itu, Ali menilai memang ada satu hal yang perlu dilakukan Puan lebih giat lagi. Puan dianggap belum terlalu dikenal di khalayak luas.
Oleh karena itu, Ali menyarankan agar Puan memang dapat lebih gencar melakukan kunjungan atau safari.
"Jadi apa yang harus dilakukan Mba Puan hari ini adalah lebih banyak melakukan kunjungan safari. Dengan demikian orang lebih mengenal Puan. Kalau kami di DPR cukup mengenal beliau," kata Ali.
Sejauh mengenal putri Megawati Soekarnoputri itu, Ali mengatakan bahwa Puan memang merupakan salah satu figur yang bisa diandalkan.
Baca Juga: Fokus Hari Kemerdekaan Dulu, Tim Advance Puan Maharani Akan Bergerak Setelah 17 Agustus
"Salah satu kader yang terbaik dimiliki bangsa adalah Puan Maharani," ucap Ali.
Cek Ombak Safari Lewat Tim Advance
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani direncanakan akan melakukan safari politik ke para ketua umum partai. Tetapi hal itu belum akan dilakukan sebelum ada kepastian dari tim advance.
Tim advance merupakan tim yang akan dibentuk Puan seiring safari politik yang hendak dilakukan.
Ketua Bappilu PDI Perjuangan Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul mengatakan pembentukan tim advance memang biasa dilakukan para petinggi partai saat akan melakukan safari politik. Kini kebiasaan itu juga yang akan dilakukan Puan.
Nambang menjelaskan tugas dan fungsi dari tim advance ialah menjalin komunikasi awal dengan partai-partai. Komunikasi itu antara lain salah satunya untuk mencocokan waktu
Berita Terkait
-
Janji Anies Cabut Aturan Penggusuran Tak Bisa Ditepati di Sisa Masa Jabatan, PDIP: Hanya Gimik Politik
-
Capres PKB-Gerindra bukan Anies, Ganjar atau Andika, NasDem Tutup Peluang Ikut Koalisi
-
Sebut Tak Ada Yang Salah Jika Prabowo Nyapres Lagi, Nasdem: Bagus, Jadi Banyak Alternatif
-
Dinilai Peduli Masalah Rakyat, Perindo Berpeluang Lolos Parlemen di Pemilu 2024
-
Fokus Hari Kemerdekaan Dulu, Tim Advance Puan Maharani Akan Bergerak Setelah 17 Agustus
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti
-
KPK Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Kantor Ayahnya
-
Kejari Bogor Musnahkan 5 Kilogram Keripik Pisang Bercampur Narkotika
-
Pemerintah Tunda Kenaikan Cukai Rokok 2026: Kebijakan Hati-Hati atau Keberpihakan ke Industri?