Suara.com - Irjen Pol. Ferdy Sambo tengah menjalani sidang etik pada hari Kamis (25/8/22) di Gedung TNCC Mabes Polri Jakarta. Sidang ini akan mengusut kelayakan Ferdy Sambo sebagai anggota Polri.
Sebelumnya, Ferdy Sambo sendiri telah mengajukan surat pengunduran diri dari anggota Polri. Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Berikut ini penjelasan lengkap seputar penampakan perdana Ferdy Sambo seusai ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Sidang berlangsung secara tertutup
Sidang perdana Ferdy Sambo dilaksanakan pada Kamis (25/8/2022) pukul 09.40 WIB. Sidang ini berlangsung secara tertutup dari wartawan dan media.
Disiarkan langsung tanpa audio
Meski dilakukan secara tertutup, Polri tetap membagikan siaran live sidang etik melalui YouTube Polri TV Radio. Namun, tayangan ulang itu tanpa audio dan yang terlihat hanyalah suasana persidangan saja.
Menggunakan pakaian lengkap
Dalam sidang etik perdana Ferdy Sambo, terlihat ia memakai pakaian lengkap. Ini adalah pertama kalinya Ferdy Sambo tampil di depan publik setelah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Juga: Profil Irjen Slamet Uliandi, Ditunjuk Kapolri Jemput Paksa Ferdy Sambo
Sejumlah saksi disebutkan
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi rasetyo dalam Sidang Komisi Etik Profesi Polri terhadap Ferdy Sambo menghadirkan saksi yang terlibat dan berperan dalam skenario Sambo.
Saksi-saksi tersebut adalah Brigjen Pol. Hendra Kurniawan (mantan Karopaminal), Brigjen Pol. Benny Ali (mantan Karoprovost), Kombes Pol. Budhi Herdi (Kapolres Jakarta Selatan nonaktif), Kombes Pol. Agus Nurpatria (mantan Kaden A Biro Paminal), dan Kombes Susanto (mantan Kabag Gakkum Roprovost Divpropam).
"Saksi-saksi tersebut akan dihadirkan sebagai saksi sekaligus didalami oleh sidang Komisi Kode Etik Polri apa dilakukan oleh Irjen Pol. FS," jelas Dedi mengutip dari Antara.
Sidang dipimpin oleh Kepala Badan Intelijen Keamanan
Sidang Kode Etik Profesi Polri ini dipimpin oleh Kepala Badan Intelijen Keamanan Polri Komjen Pol. Ahmad Dofiri dan anggotanya yakni Irwasum, Gubernur PTIK, dan Kadiv Propam.
Berita Terkait
-
Profil Irjen Slamet Uliandi, Ditunjuk Kapolri Jemput Paksa Ferdy Sambo
-
Ini Pemicu Debat Panas Pengacara Brigadir J dengan Arteria Dahlan, Sampai Singgung Kiamat!
-
Irjen Ferdy Sambo Mengundurkan Diri dari Polri, Kompolnas Sebut Lebih Tepatnya Dipecat
-
Mahfud MD Jelaskan Perihal Ferdy Sambo Hubungi Anggota DPR ke MKD
-
Berseragam Polri, Ferdy Sambo Masuk Ruang Sidang, Warganet: Kok Belum Pakai Oranye?
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
Terkini
-
Soal Pemberian Gelar Pahlawan ke Soeharto, Puan Singgung Rekam Jejak: Harus Dikaji Dengan Baik
-
Dapat 'Restu' BNN usai Ditangkap Kasus Narkoba, Onad Bakal Direhab di Sini
-
PPATK Klaim Berhasil Tekan Judi Online! Triliunan Rupiah Berhasil Diselamatkan
-
11 Tahun di Penjara, Korban Tragedi 1965: kalau Soeharto Dapat Gelar Pahlawan Kami Tidak Rela!
-
Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi Butuh Ekosistem Bisnis yang Kolaboratif dan Berorientasi Inovasi
-
Usulan Gelar Pahlawan Bagi Soeharto Dianggap Mengerikan, Mengapa?
-
Prabowo Setuju Rp5 Triliun untuk KAI Tambah Gerbong KRL Baru: untuk Rakyat Banyak Saya Tidak Ragu!
-
Hadapi Musim Hujan, Pramono Pastikan Banjir Jakarta Bisa Surut Kurang dari 24 Jam
-
Detik-detik Kecelakaan KA Bangunkarta di Prambanan Sleman: Tiga Orang Tewas
-
Soal Polemik Whoosh, Puan: Jangan Terjadi Kerugian Negara Berlarut-larut