Suara.com - Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR RI dengan Kapolri terkait kasus pembunuhan terhadap Brigadir J, dua orang Anggota Komisi III DPR RI singgung kembali soal kasus KM 50.
Perlu diingat bahwa kasus KM 50 merupakan kasus penembakan yang menewaskan enam laskar Front Pembela Islam (FPI) di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.
Pada RDP yang diselenggarakan oleh Komisi III DPR RI bersama Kapolri yang membahas kasus Ferdy Sambo, dua orang Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Gerindra, yaitu Desmond Mahesa dan Romo H. R. Muhammad Syafii kembali menyinggung kasus KM 50.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @majeliskopi08.id pada Kamis (25/08/22), mulanya Desmond mengatakan bahwa ada kesan tutup menutupi dalam sebuah kasus di Kepolisian.
Seperti yang telah terjadi lalu pada kasus KM 50.
"Ada kesan bahwa ini suatu kebiasaan yang sudah terjadi untuk saling menutup kasus per kasus. Misalnya saya selalu diingatkan, bagaimana dengan kasus KM 50. Inikan kesannya juga dikeroyok, tertutup. Walaupun dalam proses peradilan, saya jawab bahwa itu sudah berjalan dengan baik. Itu kalau dibuka kasus KM 50, itu berbicara tentang novumnya nanti. InsyaAllah novumnya ada, kita akan pertanyakan ini ke Pak Kapolri," ujar Desmond.
Setelahnya, tampak Romo Syafii yang mengatakan bahwa jika bisa dibandingkan, misteri kasus KM 50 lebih hebat daripada kasus pembunuhan Brigadir J.
"Misteri di KM 50 itu, saya kira lebih hebat ketimbang misteri kematian Brigadir Joshua. CCTV rusak tapi nggak ada kejelasan, lokasi dihilangkan sekarang saya lihat kemarin sudah dibeku semuanya. Ini semua penghilangan alat bukti. Saya kira ini sesuatu yang bertentangan dengan tata cara penanganan di tubuh kepolisian," ujar Romo.
Komentar Netizen
Baca Juga: 18 Jam Sidang Kode Etik, Hasilnya Ferdy Sambo Dipecat dari Polri
Pernyataan dari dua Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Gerindra ini pun menuai ratusan komentar dari netizen.
"Cara sama yang digunakan di Brigadir J. CCTV rusak, barang bukti seolah-olah ada perlawanan. Mungkin orang awam aja nggak perlu sekolah kepolisian bisa menilai. Apalagi orang yang tahu masalah intelijen," ungkap netizen.
"Berapa nyawa di KM 50 itu. Allah mboten sare. Bingung lapor ke polisi, itu polisinya aja begitu," imbuh netizen.
"Mereka zalim di KM 50. Sekarang Allah balas dengan mereka saling berselih dan saling bunuh-bunuhan satu sama lain," tulis netizen.
"Komisi III dari dulu ke mana aja ya, kok baru dibahas sekarang," tambah netizen.
"Kalau Anggota DPR yakin sila pertama, pasti akan terus menanyakan penyelesaian KM 50, karena takut akan keselamatan bangsa terkait mubahalah yang mulai bergerak," komentar lain netizen.
Tag
Berita Terkait
-
Sidang Etik Ferdy Sambo Tertutup dan Disiarkan Tanpa Suara, Komisi III DPR Duga Ada Hal yang Menyangkut Kesusilaan
-
Misteri Suara Perempuan Manja di Tengah Rapat Dengar Pendapat DPR dan Kapolri
-
Kapolri Siap Buka Peluang Memproses Ulang Kasus KM 50: Apabila Ada Novum Baru
-
3 Hal yang Disinggung Komisi III DPR ke Kapolri: Isu Konsorsium 303 hingga Gaya Hidup Polisi
-
Pimpinan Komisi III DPR Sindir Gaya Hidup Polisi: Seperti Raja Daerah
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?