Suara.com - Jagat media sosial siang ini digegerkan dengan kemunculan kabar 1,3 miliar data pendaftaran atau registrasi kartu SIM di Indonesia diduga dijual.
Data yang dikabarkan bocor itu disebut begitu mengkhawatirkan. Sebab di dalamnya berisi Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor telepon/HP, nama penyedia layanan atau provider, hingga tanggal registrasi.
Tak pelak, kabar kebocoran data di internet itu seketika mencuri atensi warganet.
Kebocoran data tersebut disampaikan oleh sejumlah akun yakni @/SRifqi dan @/secgron di Twitter.
Terlebih lagi, si penjual data tersebut mengaku mendapatkan 1,3 miliar data dari Kementrian Komunikasi dan Informatika Kominfo.
"Penjual menyatakan bahwa data ini didapatkan dari Kominfo RI," tulis @SRifqi di keterangan dilihat Suara.com.
Sebanyak 1,3 miliar data registrasi kartu SIM itu juga diduga dibandrol dengan harga Rp 742 juta.
"Pelaku juga membagikan sampel gratis sebanyak 2 juta data," ungkap @secgron.
Buntutnya, nama Kominfo menjadi trending topik di jejaring media sosial Twitter pada Kamis (01/09/2022) siang.
Baca Juga: DCI Indonesia Siap Bangun Gedung Pusat Data di Tiga Lokasi Ini
Warganet yang mengetahui hal tersebut seketika berang dan mencak-mencak ke Kominfo.
Pasalnya, warganet kecewa oleh klaim Kominfo yang pernah menyatakan bahwa data registrasi kartu SIM sudah terjamin aman.
"Ini Kominfo bisa digugat nggak sih? Class aciton gitu atau apalah. Biar nggak asal-asalan," tulis @arie***.
"Kominfo, pak setahun nggak bikin data bocor bisa nggak si? Buset dah gue kek tinggal di Kepulauan Solomon ta*," tutur @radj***.
"Mending itu kementerian minim fungsi dibubarin aja, buang-buang anggaran," komentar @pedal***.
"Sampah emang Kominfo kelihatan kan level pemerintah aja keamanannya aja begini. Udah bubarin aja kalau cuma ngabisin anggaran buat gaji kalian," imbuh @xcu***.
Tag
Berita Terkait
-
DCI Indonesia Siap Bangun Gedung Pusat Data di Tiga Lokasi Ini
-
Data Korban Tewas dan Luka Kecelakaan Maut di Kota Bekasi
-
Sekda Kuningan Buka Diseminasi Data Pada Aplikasi Kuningan Satu Data
-
Pemkot Bandar Lampung Data Pegawai Non ASN, Kepala BKD Tidak Tahu untuk Apa
-
Data IDM, Kabupaten Purwakarta Kini Sudah Masuk Kategori Desa Maju
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra