Memang selama menjabat, Ferdinand Marcos terus mengembangkan industrialisasi dan pembentukan infrastruktur solid di seluruh Filipina. Namun banyak pula kontroversi yang dibuatnya.
The Washington Post menyebut banyak kesalahan yang terjadi di masa pemerintahan Ferdinand Marcos. Kesalahan itu bahkan sampai ke "orang kuatnya" dan kader kroni-kroninya. Beberapa kesalahan itu misalnya:
- Insitusi politik berhenti berkembang di bawah pemerintahan Marcos
- Ekonomi nasional juga jatuh sampai Filipina dijuluki sebagai "Orang Sakit Asia"
- Negara mengalami beban utang luar negeri yang sangat banyak mencapai 28 miliar dollar AS
Selain itu, kontroversi yang disorot oleh masyarakat adalah tentang gaya hidup orang tua Bongbong Marcos yang mewah dan menghambur-hamburkan uang.
Misalnya, ibu dari Bongbong Marcos, Imelda Marcos mengoleksi ribuan sepatu bermerk internasional untuk kesenangannya pribadi. Sementara Ferdinand Marcos menyembunyikan uang sebesar USD 600 juta atau sekitar Rp 8,7 triliun di Bank Swiss. Lalu tahun 2013, dana tersebut dikembalikan ke Filipina untuk membayar ganti rugi kepada korban pelanggaran HAM.
Kontroversi lain dari orang tua Bongbong Marcos Jr adalah ada diskotek di istana presiden. Imelda Marcos, ibu dari Bongbong Marcos Jr muncul di sana dengan sepatu bertenaga baterai dan tumit berpendar.
Bahkan, muncul pula skandal perselingkuhan Ferdinand Marcos di tahun 1960-an dengan aktris film Amerika Dovie Beams. Nah, apakah Bongbong Marcos juga tidak lepas dari kontroversi?
Ternyata Bongbong Marcos pun memiliki sejumlah hal yang membuat heran publik. Kontroversi-kontroversi Bongbong Marcos Jr. ini pun masih bersinggungan dengan orang tuanya.
Berikut kontroversi Bongbong Marcos yang berhasil dikumpulkan dari berbagai sumber.
Baca Juga: Potret Keakraban Jokowi dan Presiden Filipina saat Jalan-Jalan ke Sarinah
- Bongbong Marcos mengklaim masyarakat mendesaknya masuk ke ranah politik sejak dini
- Pernah maju sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2016. Di televisi, Bongbong Marcos ditantang menjawab 16 pertanyaan seputar Filipina tapi hanya bisa menjawab tujuh pertanyaan.
- Bongbong Marcos tidak bisa pergi ke AS. Jika ke sana, Bongbong kemungkinan besar akan ditangkap karena keluarganya memiliki kewajiban hutang yang harus dibayarkan sebesar USD 353 juta, setara dengan Rp 5,1 triliun untuk dibayarkan kepada korban pelanggaran HAM. Kewajiban yang diputuskan oleh pengadilan Amerika Serikat itu diabaikan oleh Bongbong dan keluarganya.
- Bongbong Marcos memiliki saluran Youtube yang isinya disinformasi dan hoaks sehubungan dengan dinasti Marcos
- Bongbong Marcos juga sering membantah berbagai kritikan dan keditaktoran Ferdinan Marcos, ayahnya selama menjabat sebagai presiden
- Bongbong Marcos pernah terkena kasus hukum, didakwa sebagai pengemplang pajak karena selama bertahun-tahun mengabaikan tagihan pajak tanah milik keluarga. Nilainya mencapai miliaran peso.
Seperti itu informas tentang siapa Bongbong Marcos Jr, Presiden Filipina terpilih, anak dari Ferdinand Marcos. Semoga hubungan bilateral yang dibangun Jokowi dengan Filipina ini berjalan baik.
Tag
Berita Terkait
-
Potret Keakraban Jokowi dan Presiden Filipina saat Jalan-Jalan ke Sarinah
-
Presiden Filipina Ferdinand Marcos JR Kunjungi Indonesia, Bahas Kerjasama Digital
-
Momen Kebersamaan Jokowi dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos di Istana Bogor
-
Terima di Istana Bogor, Jokowi Ajak Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr Tanam Pohon Kayu Lilin
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Mensesneg: 24 Perusahaan Pemegang HPH dan HTI Diaudit Kementerian Kehutanan
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2026, Pemprov DKI Lakukan Ini
-
KPK Ungkap Alasan Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus Eiger
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan