Suara.com - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr. di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (5/9/2022). Dalam pertemuan tersebut keduanya sempat menanam pohon Kayu Lilin atau Eusiderixylon Zwageri di halaman samping Istana Kepresidenan Bogor.
Seperti diberitakan Antara, Iriana dan Louise Araneta–Marcos juga turut menanam pohon tersebut dan bergantian menaruh tanah di pohon serta menuangkan air dari kendi.
"Good morning," kata Ferdinand menyapa wartawan di lokasi penanaman pohon di Istana Kepresidenan Bogor, Senin.
Ferdinand dan Louise bersama delegasi terbatas tiba di Istana Bogor sekitar pukul 10.00 WIB.
Kedatangan Kepala Negara Filipina tersebut turut diiringi pasukan Nusantara, pasukan berkuda, dan korps musik Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Prosesi penyambutan dilanjutkan dengan upacara penyambutan resmi dengan diperdengarkan lagu kebangsaan kedua negara dan diiringi dentuman meriam sebanyak 21 kali. Setelah dentuman meriam selesai, kedua kepala negara melakukan inspeksi pasukan kehormatan.
Jokowi dan Ferdinand selanjutnya memperkenalkan delegasi dari masing-masing negara yang turut hadir mengikuti upacara.
Selanjutnya, Jokowi mengajak Ferdinand berfoto bersama dan menandatangani buku tamu kenegaraan di Ruang Teratai, Istana Bogor.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan perbincangan keduanya di beranda belakang gedung utama Istana Kepresidenan Bogor. Kemudian, Jokowi dan Ferdinand menanam pohon Kayu Lilin dan melakukan pertemuan bilateral bersama delegasi dari masing-masing negara.
Baca Juga: Mengenal Pagpag, Makanan Berbahan Sampah dari Filipina
Usai pertemuan bilateral, keduanya dijadwalkan memberikan pernyataan pers bersama di Ruang Teratai dan diakhiri dengan jamuan santap siang kenegaraan di Ruang Garuda.
Hubungan bilateral RI-Filipina dimulai pada 24 November 1949. Total nilai perdagangan kedua negara di 2021 mencapai 9,5 miliar dolar AS, dengan rincian nilai ekspor sebesar 8,6 miliar AS dan nilai impor 1,2 miliar AS. Artinya, neraca perdagangan Indonesia surplus pada level 7,3 miliar AS.
WNI di Filipina
Berdasarkan pendataan Biro Imigrasi Filipina, hingga Juli 2020 jumlah WNI menetap di Filipina sebanyak 4.408 orang.
Sebagai sesama pendiri ASEAN, hubungan RI dan Filipina memiliki arti penting dalam memelihara perdamaian dan stabilitas keamanan di kawasan. Namun demikian, hubungan Indonesia dan Filipina juga mempunyai tantangan, seperti perundingan perbatasan maritim serta proses perdamaian dan stabilitas di kawasan, khususnya di Filipina Selatan.
Ferdinand Marcos Jr., yang menjabat sebagai Presiden Filipina sejak 30 Juni 2022 setelah mendapat lebih dari 31 juta suara atau lebih dari 58 persen pada pemilu, merupakan putra dari Presiden FIlipina 1965-1986 Ferdinand Marcos Sr. (Antara)
Berita Terkait
-
Weleh! Emak-emak sampai Ribut saat Rebutan Antrean di SPBU seusai Pengumuman Dadakan ala Tahu Bulat, Kenaikan Harga BBM oleh Presiden Jokowi
-
Survei LSI: Jokowi Punya Modal Selesaikan Masalah Ekonomi
-
Potret Jokowi Bareng Ibu-ibu di Instagram Diserbu Netizen, Minta Harga BBM Diturunkan: Banyak Warga Tertindas
-
Sejak Era Soekarno hingga Jokowi, Ini Sosok Presiden yang Tidak Pernah Menaikan Harga BBM
-
Publik Puas dengan Kinerja Pemerintahan Presiden Jokowi, Bisa Selesaikan Masalah Ekonomi?
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta
-
Rp500 T Subsidi Bansos Meleset, Gus Ipul Akui Hampir Separuh Penerima Bantuan Salah Sasaran
-
Dua Sahabat Satu Mobil Menuju Istana, Hormat Prabowo Bikin Senyum Raja Abdullah II
-
Wamendagri Ribka Haluk Sebutkan TPID Bali Miliki Peran Strategis Dalam Mendukung Program Nasional
-
Dipolisikan ARAH, Ribka Tjiptaning Berani Adu Data: Banyak Korban Kejahatan Soeharto Siap Bersaksi
-
Konsolidasi PPP: Mardiono dan Din Syamsuddin Bahas Kebangkitan Politik Islam untuk Persiapan 2029