Suara.com - Pertamina berusaha agar proses produksi dan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bisa berjalan baik, aman dan tepat sampai ke masyarakat. Lantas, seperti apa proses dan pengawasannya mencegah terjadinya kebocoran di lapangan?
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan, Pertamina memiliki sistem pemantauan data mulai dari produksi di hulu hingga distribusi BBM ke masyarakat lewat Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC). Nicke mengatakan, lewat sistem PIEDCC bisa terpantau seperti apa kinerja Pertamina, mulai produksi minyak mentah hingga distribusi BBM ke masyarakat.
“Kita bisa melihat langsung aliran dari fluidanya (cairan) ataupun gas. Kalau konteksnya BBM terlihat dari kilang produksinya ada berapa, karena masing-masing jenis di kilang itu ada produknya. Kemudian produk disalurkan ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM),” jelas Nicke saat mendampingi Menteri BUMN menijau PIEDCC di Gedung Grha Pertamina, Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2022).
Nicke mengatakan, dari TBBM jumlah BBM yang akan disalurkan ke kendaraan pengangkut (truk tangki) akan dilakukan secara otomatis sesuai dengan jumlah yang dimasukkan lewat sistem. Semua data ini juga terpantau lewat PIEDCC.
Selanjutnya, saat diangkut oleh truk tangki menuju Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) juga dimonitor secara sistematis. Dia mengatakan, memang ada potensi penyusutan jumlah BBM yang dibawa oleh truk tangki karena BBM bisa mengalami penguapan selama di dalam perjalanan. Adapun angka penyusutan tersebut ada batas kewajarannya dan jumlah BBM yang diangkut selalu terpantau oleh sistem di PIEDCC.
Pengawasan tidak hanya di darat, tapi juga dilakukan di laut saat pengangkutan BBM menggunaan kapal. Saat ini, Pertamina memiliki sekitar 258 kapal yang beroperasi dan semuanya terdata dengan baik dan terpantau secara langsung lewat PIEDCC.
“Kalau orang bilang ada yang kencing di laut, berarti jika ada kecepatan kapalnya 0 (berhenti) tapi dia di tengah laut, itu bisa langsung tersambung ke sistem dan ada CCTV di dalam, jadi kita bisa lihat apa yang sedang dilakukan,” jelas Nicke.
Nicke mengatakan, sistem PIEDCC ini merupakan upaya Pertamina dalam mengantisipasi dan mencegah terjadinya kehilangan jumlah BBM yang tidak wajar, baik mulai dari produksi di kilang, distribusi oleh truk tangki maupun kapal, hingga masuk ke SPBU dan diterima oleh masyatakat. Langkah ini juga merupakan upaya untuk efisiensi dalam produksi dan distribusi BBM.
“Itu upaya yang kita lakukan untuk mengurangi losses, baik dari kilang, masuk ke kapal, masuk mobil tangki dan masuk ke SPBU. Di SPBU semua terekam, dari dispenser nomor 5 (misalnya) SPBU nanti produknya apa yang keluar, jadi kalau ada selisih bisa kelihatan,” kata Nicke.
Baca Juga: Ojek Online Resmi Naik, Segini Tarifnya
Tag
Berita Terkait
-
Diduga Menimbun BBM Subsidi,Belasan Mobil Dengan Tangki Modifikasi diamankan Polisi
-
Cara Jadi Mtra dan Daftar Lokasi SPBU Vivo di Indonesia
-
Mobil Wapres Sempat Dicegat Masa Aksi, Maruf Amin Ingatkan Hal ini
-
Harga BBM Bersubsidi Naik, Petani di Pandeglang Minta HPP Gabah Dinaikkan
-
Spanduk Satire Mahasiswa Buat Puan Maharani: Lu Party Rakyat Mati
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
-
3 Titik Lemah yang Bikin Timnas Indonesia Takluk dari Arab Saudi
Terkini
-
Kalah dari Arab Saudi, DPR Tetap Optimis Timnas Indonesia Akan Lolos Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Wali Kota Semarang Tinjau Rusunawa Karangroto, Respon Langsung Keluhan Penghuni
-
Percepat Pembangunan Papua, Prabowo Dorong Kolaborasi Pemerintah Daerah dan Komite Eksekutif
-
Akhmad Wiyagus jadi Wamendagri, Tito Karnavian Senang Punya 3 Wamen: Tugas Saya jadi Lebih Ringan
-
Sempat Bikin Panik, Polisi Pastikan Ledakan PT Nucleus Farma Bukan Bom: Kami Masih Selidiki
-
Transisi Energi: Mungkinkah Jadi Jalan Hijau Menuju Pertumbuhan Indonesia 8 Persen?
-
KPPPA Minta Orang Tua dan Siswa Tak Takut Santap MBG: Manfaatnya Jauh Lebih Besar!
-
Ngaku Hati-hati, Penetapan Tersangka Kasus Haji Tunggu Hasil BPK?
-
2 Petinggi Google Indonesia Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Chromebook yang Menyeret Nadiem Makarim
-
Kuli Bangunan Tewas Ditusuk Rekan Sendiri, Polisi Selidiki Motif Pembunuhan Sadis