Suara.com - Polisi turut menggunakan lie detector sebagai bagian dari pengusutan kasus penembakan Brigadir J. Adalah alat bernama polygraph yang digunakan dan belakangan sudah terungkap hasilnya untuk beberapa tersangka. Disebutkan bahwa tersangka Bharada E, Bripka RR, dan KM tidak terdeteksi berbohong.
Hasil ini menimbulkan beragam pendapat, termasuk soal akurasi alatnya. Praktisi lie detector, Handoko Gani, menyatakan bahwa alat seperti poligraf memiliki tingkat akurasi sampai hampir 100 persen.
"Kalau kita berbicara kisaran poligraf dan LPA, itu sekitar 93, 95, sampai 97," jelas Handoko di acara Apa Kabar Indonesia Pagi yang ditayangkan di kanal YouTube tvOneNews, dikutip Suara.com, Kamis (8/9/2022).
Namun meski tingkat akurasinya tinggi, ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi hasil deteksi dengan poligraf tersebut. Bahkan, ditegaskan Handoko, ada beberapa metode yang bisa diajarkan untuk mengelabui pengujian dengan lie detector.
"Ini tentang kredibilitas dari setiap alat, (tapi) ada pengajar yang mengajarkan bagaimana caranya meng-counter lie detector. Pengetahuan saya (biasanya) memang untuk intelijen, mereka juga diajarkan cara untuk lolos dari poligraf itu," tutur Handoko.
Meski begitu, kebanyakan orang awam tidak akan semudah itu lolos ketika diuji dengan lie detector, sekalipun mereka diklaim sudah terbiasa berbohong. Justru, menurut Handoko, orang-orang dengan sifat seperti psikopat lah yang akan sulit dideteksi dengan lie detector.
"Masyarakat berpikir bahwa orang yang sering berbohong itu pasti lolos lie detector, tidak, salah. Yang bisa lolos itu salah satunya adalah psikopat," kata Handoko.
"Yang dengan kata lain mereka tidak bisa membedakan antara realita dan rekayasa, realitas dengan kebohongan atau imajinasi, itu dia bisa lolos. Kita istilahkan ini konslet," lanjutnya.
Menurut Handoko, diperlukan kerjasama banyak organ di bawah komando otak ketika seseorang berbohong. Biasanya alat lie detector mampu mendeteksi dari apa yang disiratkan otak seseorang.
"Nah selama masih pathological liar itu masih bisa, artinya masih ada hati nurani. Jadi dia tahu dia berbohong tapi tidak bisa menahan, nah ini masih bisa terdeteksi karena otak ini tetep menyatakan kita sedang berbohong," pungkas Handoko.
Kata Kadiv Humas Polri soal Hasil Lie Detector terhadap Putri Candrawathi
Tersangka Putri Candrawathi juga ikut menjalani tes dengan lie detector seperti para tersangka lain. Selain Putri, asisten rumah tangga (ART)-nya yakni Susi juga diperiksa dengan alat yang sama di Puslabfor di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Lantas seperti apa hasil pemeriksaan dengan lie detector tersebut? Dedi Prasetyo selaku Kadiv Humas Polri menyatakan tak bisa mengungkap hasilnya dengan alasan pro justitia.
"Hasil lie detector atau poligraf yang sudah dilakukan terhadap saudari PC dan juga saudari S, sama. Setelah saya berkomunikasi dengan Puslabfor dan operator poligraf, hasil lie detector itu adalah pro justitia," tutur Dedi.
Dengan kata lain, hasil pemeriksaan dengan lie detector merupakan materi penyidikan dan langsung diserahkan kepada pihak berwenang.
Berita Terkait
-
Besok, Polri Gelar Sidang Etik AKBP Jerry Raymond Siagian Terkait Kasus Ferdy Sambo
-
Ini Dia Hasil Lie Detector Putri Candrawathi, Jujur atau Bohong?
-
Janji Manis Ferdy Sambo kepada Bharada E setelah Habisi Nyawa Brigadir J: akan Beri Perlindungan
-
6 Anggota Polri yang Dipecat Usai Terlibat Kasus Ferdy Sambo, Ada Lulusan Terbaik Akpol
-
Akui Kena Prank, Kapolri Sebut Ferdy Sambo Bersumpah dan Ngotot Tembak-menembak Tewaskan Brigadir J
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara