Ia mengatakan semasa kecil, foto Ratu terpampang di setiap kelas dan, meskipun sekarang tidak lagi demikian, pengaruhnya menyentuh banyak orang.
"Terlepas dari bagaimana pandangan politik Anda … saya pikir kita semua harus setuju bahwa kita telah menyaksikan seorang perempuan yang sangat hebat dan ramah," katanya.
"Sebagai seorang pria Pribumi di Australia, saya tidak punya masalah jika Charles menjadi Raja Charles dan saya tidak memiliki masalah dengan gagasan bahwa mendiang ibunya, juga menghabiskan 70 tahun di atas takhta."
Tapi, Profesor Sandy O'Sullivan, seorang warga Aborigin Australia, merasa bahwa sang Ratu seharusnya bertanggung jawab mengubah kehidupan Penduduk Asli ke arah yang lebih baik.
Menurutnya, banyak Penduduk Asli merasa frustasi karena Ratu tidak melakukan lebih.
"Selama berabad-abad tidak ada satu pun pekerjaan yang diselesaikan," ujarnya.
"Ia memiliki suara yang tidak kami miliki dan suara itu seharusnya bisa membawa perubahan .... semoga kami bisa melihatnya sekarang."
Hak Penduduk Asli dan generasi penerus
Keterlibatan dengan Penduduk Asli dipandang sebagai komponen penting dari tur dan tugas generasi penerus bangsawan di seluruh negara Persemakmuran.
Sebelum melepaskan posisi mereka sebagai anggota senior keluarga kerajaan, Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle, Duchess of Sussex, sengaja bertemu dengan beberapa komunitas Aborigin.
Baca Juga: 4 Fakta Menarik Ratu Elizabeth II, Punya Gaya Ikonik hingga Hobi Otomotif
Bagi banyak orang Pribumi di seluruh Persemakmuran, pernikahan Meghan Markle dengan Pangeran Harry adalah pertama kalinya mereka melihat keluarga tersebut bergejolak di hadapan publik dengan munculnya tuduhan rasisme sistemik dan minimnya keragaman di keluarga tersebut.
Raja Charles akan memerintah di era di mana pemahaman tentang hak-hak dan aktivisme Pribumi di seluruh Persemakmuran sudah mulai berkembang.
Di tempat lain, Karibia misalnya, beberapa negara anggota Persemakmuran telah memperdebatkan pemutusan hubungan dengan monarki.
Dalam kunjungan ke Jamaika, Pangeran William dan Kate, Duchess of Cambridge, dihadapkan dengan pengunjuk rasa yang menyerukan permintaan maaf dan upaya perbaikan atas dampak perbudakan dan penganiayaan sepanjang sejarah dilakukan.
Raja Charles telah mengisyaratkan dirinya sadar bahwa negara-negara ini akan terus memperdebatkan keterlibatan mereka di Persemakmuran, tapi mengatakan tahun ini "setiap negara anggota berhak untuk membuat keputusan".
Bibi Fay Carter berharap permintaan maaf resmi akan dilakukan keluarga kerajaan atas ketidakadilan yang menimpa penduduk asli Australia di bawah pemerintahan kolonial Inggris.
Berita Terkait
-
Etika Trump Dipertanyakan! Raja Charles III Dibelakangi saat Kunjungan Kenegaraan
-
Segini Kekayaan Pangeran Harry yang Gelar Kerajaannya Bakal Dicabut
-
Perusahaan Cadbury Dibuang dari Kerajaan Inggris, Apa Penyebabnya?
-
Usai Borong Oscar, Sutradara Oppenheimer Dapat Gelar Kehormatan dari Kerajaan Inggris
-
Punya Aset Hingga Rp22 Ribu Triliun, Siapa Lebih Kaya Keluarga Kerajaan Inggris atau Arab Saudi?
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Menteri Hukum Sahkan Kepengurusan PPP Kubu Mardiono, Nasib Kubu Agus Suparmanto di Ujung Tanduk?
-
DPR RI Sahkan Revisi UU BUMN, Kini Kementerian Resmi Berubah Jadi Badan Pengaturan BUMN
-
Kepala BGN Akui Risiko di Program Makan Bergizi Gratis: Regulasi Lemah Hingga Konflik Kepentingan
-
Borok Baru Terkuak, KPK Endus Kuota Petugas Haji 2024 Juga Jadi Bancakan
-
Suara Netizen Lebih Kuat: Densu Batal Tayangkan Podcast Nurul Sahara Usai Ditolak Warganet
-
Fakta-fakta Kebakaran Hunian Pekerja IKN, Ratusan Orang Terdampak
-
Diikat Warga saat Tertangkap, Viral Polisi Pura-pura Beli Tomat Jambret Kalung Pedagang!
-
4 Kontroversi MBG Versi FSGI: Dari Makanan Mubazir hingga Ancaman Tunjangan Guru
-
Profil Yai Mim, Eks Dosen UIN Malang Kehilangan Segalanya Usai Viral Cekcok dengan Tetangga
-
Nadiem Makarim Ditahan Kejagung, Pengamat Ungkit Pengadaan Chromebook di LKPP, Begini Katanya!