Suara.com - Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa angkatan laut Rusia dan China menggelar patroli gabungan di Samudera Pasifik.
Berdasarkan informasi yang dirilis pada Kamis (15/9), patroli gabungan itu bertujuan untuk mempererat hubungan diplomatik kedua negara saat hubungan mereka dengan negara-negara Barat memburuk.
Antara juga melaporkan bahwa pernyataan Kemhan Rusia di Telegram menyebutkan bahwa kru dari kedua negara sedang melakukan manuver taktis gabungan dan sejumlah latihan yang melibatkan artileri dan helikopter.
"Tugas patroli itu meliputi peningkatan kerja sama angkatan laut antara Rusia dan China, penegakan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik, pemantauan wilayah pesisir, dan perlindungan pusat-pusat ekonomi bahari Rusia dan China," katanya.
Sebelumnya, kapal-kapal perang Rusia dan China menggelar patroli gabungan pertama mereka di Samudra Pasifik barat pada Oktober tahun lalu, sebuah langkah yang dipantau ketat oleh Jepang yang menyebutnya sebuah manuver "tak biasa".
Sementara itu, Presiden China Xi Jinping pada Kamis akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Uzbekistan untuk membahas berbagai hal, di antaranya soal Ukraina dan Taiwan.
Kremlin juga mengatakan bahwa selain membahas isu tersebut, kedua pemimpin negara akan membahas “topik internasional dan regional” lainnya.
Putin juga akan bertemu dengan pemimpin India, Pakistan, Turki, dan Iran. Namun, juru bicara kebijakan luar negeri Kremlin, Yuri Ushakov, mengatakan pertemuan sang presiden dengan Xi “sangat penting”.
Kunjungan ke Uzbekistan itu menjadi perjalanan luar negeri pertama bagi Xi selama lebih dari dua tahun. Terakhir kali Xi melakukan kunjugan luar negeri adalah pada Januari 2020 ketika ia mengunjungi Myanmar – beberapa hari sebelum lockdown pertama diterapkan di kota Wuhan.
Di tahun 2022, Xi dan Putin sudah bertemu di Olimpiade Musim Dingin Beijing yang digelar bulan Februari lalu. Setelah pertemuan itu, kedua presiden mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa persahabatan kedua negara “tanpa batas”.
Tag
Berita Terkait
-
4 Warga Negara China Ditangkap di Gorontalo, Jadi Tersangka Penambangan Ilegal Batu Hitam
-
Wanita di China Dituntut Orang Tua karena Tolak Beli Apartemen untuk Adik
-
Rusia Sebut Taliban Membuat Kemajuan dalam Isu Perempuan
-
Ketimbang Hanya Fokus ke China, Australia Pilih Ibu Muslim Sebagai Target Ekspor
-
Kebijakan Membeli Minyak Murah Rusia Dinilai Akan Merugikan Indonesia
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Kepala BNPB Sebut Banjir Sumatra Cuma Mencekam di Medsos: Auto Tuai Kritik Keras dari DPR
-
Golkar Usul Koalisi Permanen-Pilkada Lewat DPRD, Puan: Nanti Dulu, Indonesia Lagi Berduka
-
Pemerintah Tolak Bantuan Internasional untuk Sumatra, Cak Imin: Kita Masih Kuat Kok
-
Telkom & Universitas Negeri Padang Resmikan Digistar Club, Cetak Talenta AI Unggul di Sumbar
-
Bekasi Timur Geger, Pria 61 Tahun di Bekasi Diciduk Usai Samarkan 14,6 Kg Ganja dalam Dua Kardus!
-
Skandal Wedding Organizer Ayu Puspita: Lima Orang Dilaporkan ke Polisi, Korban Rugi Ratusan Juta
-
Idrus Marham Usul Muktamar PBNU Dipercepat ke Mei 2026 demi Akhiri Konflik
-
Skandal Umrah saat Bencana, Dasco Minta Kemendagri Berhentikan Sementara Bupati Aceh Selatan
-
Dasco Ketok Palu Pengesahan UU Penyesuaian Pidana, Ini 5 Poin Pentingnya
-
Jakarta Siap Dipantau 1.000 Kamera e-TLE pada 2026, Penindakan Lalu Lintas Bakal 95% Elektronik