Suara.com - Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputeri, menegaskan kembali bahwa tim dengan nama Dewan Kolonel yang dipersiapkan untuk menyokong pencapresan Puan Maharani di Pilpres 2034 tidak ada.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, menyampaikan, bahwa pernyataan Megawati itu disampaikan dalam memberi pengarahan kepada para kader partai yang menjabat sebagai kepala daerah dalam acara yang bertema "Kebijakan Pembangunan Trisakti" di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, Kamis (22/9/2022).
"Jadi arahan ibu ketua umum juga sangat tegas, tadi juga diingatkan oleh ibu ketua umum, ya itu tidak ada (Dewan Kolonel)," kata Hasto ditemui di sela-sela acara.
Hasto menegaskan, soal Dewan Kolonel sudah selesai dijelaskan. Menurutnya, Dewan Kolonel tidak sesuai dengan aturan anggaran dasar anggaran rumah tangga (AD/ART) partai.
"Itu sudah selesai, kemarin sudah saya tegaskan itu tidak diatur dalam AD/ART partai," ungkapnya.
Lebih lanjut, dalam kesempatan tersebut, Megawati juga mengingatkan agar semua kader bersabar soal urusan capres-cawapres dari PDIP.
"Ya tadi ibu menegaaskan ya urusan capres dan cawapres ya semua sabar saja, ada waktunya nanti untuk diumumkan," pungkasnya.
Pernyataan DPP
Sebelumnya Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan bahwa kader harus tetap berdisplin terkait dengan urusan pencapresan. Menurutnya, dalam berpolitik harus melihat konteks.
Baca Juga: Meski Muluskan Jalan Puan, Adanya Dewan Kolonel Disebut Tak Akan Ganjal Ganjar Jadi Capres PDIP
Hal itu disampaikan Hasto dalam konteks menanggapi soal adanya Dewan Kolonel yang disebut dibentuk untuk menyokong pencapresan Puan Maharani di Pilpres 2024.
"Kemudian seluruh kader agar berdisiplin apalagi terkait dengan capres dan cawapres itu dinamikanya kan sangat kuat, diingatkan oleh ibu ketua umum bahwa berpolitik itu harus melihat konteks," kata Hasto ditemui di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta Selatan, Rabu (21/9/2022).
Konteks yang dimaksud, kata Hasto, yakni seluruh kader harus turun ke bawah membantu rakyat.
"Membangun harapan rakyat, apalagi situasi yang belum pulih akibat pandemik kemudian disusul kebijakan yang terpaksa harus diambil terhadap kenaikan BBM," tuturnya.
Lebih lanjut, Hasto menegaskan, turun ke bawah itu menjadi fokus kader PDIP kekinian. Menurutnya, semua harus jadi jembatan ke rakyat.
"Jadi fokus seluruh kader partai di situ, menjadi jembatan aspirasi rakyat agar terbangun energi positifnya untuk kemajuan bangsa," pungkasnya.
Berita Terkait
- 
            
              Di Depan Gibran, Bobby hingga Ganjar, Megawati Larang Kader PDIP Dansa-dansa Politik Jelang 2024
- 
            
              95 Kepala Daerah Kader PDIP Kumpul di Jakarta untuk Dengarkan Arahan Khusus dari Megawati
- 
            
              Apakah Dewan Kolonel akan Mengganjal Ganjar Pranowo?
- 
            
              Meski Muluskan Jalan Puan, Adanya Dewan Kolonel Disebut Tak Akan Ganjal Ganjar Jadi Capres PDIP
- 
            
              Loyalis Puan Bentuk Dewan Kolonel, Relawan Ganjar Bikin Dewan Kopral, Siapa Paling Kuat?
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Gandeng Raksasa Pengembang Jepang, Sinar Mas Land Hadirkan Kota Wisata Ecovia
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Fix! Onad Ditangkap Polisi karena Narkoba
- 
            
              Onad Terjerat Kasus Narkoba, Polisi Masih Periksa Intensif
- 
            
              Said Didu: Menkeu Purbaya Buka Kotak Pandora Utang Era Jokowi, Angkanya Rp24.000 Triliun!
- 
            
              Gerindra Buka Suara Soal Putusan MKD: Rahayu Saraswati Segera Diproses
- 
            
              Alex Noerdin di Meja Hijau: Proyek Pasar Cinde Jadi Bancakan, Negara Rugi Rp137 Miliar
- 
            
              Menuju Indonesia Bebas Pasung, Kemenko PMK Bentuk Tim Penggerak Kesehatan Jiwa Nasional
- 
            
              Nanang Gimbal Dituntut 15 Tahun Bui, Begini Kronologi Pembunuhan Aktor Mak Lampir Sandy Permana
- 
            
              Pembunuh Sandy Permana Artis Mak Lampir, Nanang Gimbal Dituntut 15 Tahun Bui
- 
            
              Artis Ditangkap Kasus Narkoba, Bagaimana Nasib Onadio Leonardo usai Digiring ke Polda Metro Jaya?
- 
            
              Viral Aniaya Kepala SPPG, Wabup Pidie Jaya Hasan Basri Acak-acak Dapur MBG Gegara Tuding Nasi Basi